Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Terpopuler Bisnis: PR Pertamina dari Ahok dan Dahlan Iskan Soal Akidi Tio

Berita terpopuler bisnis sepanjang kemarin dimulai dari sederet PR Pertamina dari Ahok hingga Dahlan Iskan menelusuri dana Rp 2 triliun Akidi Tio.

4 Agustus 2021 | 06.01 WIB

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama melakukan kunjungan kerja ke Proyek Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran - Tiung Biru (JTB) yang di operatori oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) di Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 8 April 2021. Foto/Pertamina
Perbesar
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama melakukan kunjungan kerja ke Proyek Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran - Tiung Biru (JTB) yang di operatori oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) di Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 8 April 2021. Foto/Pertamina

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Selasa, 3 Agustus 2021, dimulai dari sederet PR Pertamina dari Ahok hingga Dahlan Iskan menelusuri proses pencairan dana Rp 2 triliun pengusaha Akidi Tio.

Adapula berita tentang anggaran sewa helikopter Rp 600 juta Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dan Menteri BUMN Erick Thohir mengubah susunan dewan komisaris IFG.

Berikut berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang kemarin:

1. Pertamina Masuk Top 500 Perusahaan Dunia, Ahok Kasih Sederet PR

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberikan pekerjaan rumah alias PR bagi perusahaan minyak negara untuk menghemat anggaran di tengah fluktuasi harga minyak dunia.

PR itu merupakan target yang harus dikejar untuk meningkatkan performa Pertamina setelah perseroan masuk 500 besar perusahaan dunia versi Fortune.

“Tahun ini harus ada penghematan besar-besaran karena harga minyak sudah US$ 70 (per barel) dan belum disesuaikan (dengan) harga jual BBM,” ujar Ahok saat dihubungi Tempo, Selasa, 3 Agustus 2021.

Dia mengatakan jajaran manajemen harus bekerja keras sampai akhir 2021 di tengah pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung. Dia mewanti-wanti agar setoran perusahaan ke negara tidak melorot.

Ahok juga mengingatkan agar Pertamina tidak merugi. Salah satu caranya, Pertamina harus menyiapkan strategi partnership dan meratakan lapangan tanding untuk membuka jenjang karier yang inklusif.

“Secara konsolidasi jangan sampai rugi dengan harga ICP US$ 70 dan BBM tidak naik,” kata dia.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Erick Thohir Ubah Susunan Komisaris IFG

Menteri BUMN Erick Thohir mengubah susunan dewan komisaris PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) yang merupakan BUMN Holding Perasuransian dan Penjaminan yang dikenal sebagai Indonesia Financial Group (IFG).

Erick Thohir menunjuk Sumiyati sebagai Komisaris PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) yang merupakan BUMN Holding Perasuransian dan Penjaminan yang dikenal sebagai Indonesia Financial Group (IFG).

"Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK254/MBU/07/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) tanggal 30 Juli 2021," ujar Sekretaris Perusahaan IFG Beko Setiawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, 3 Agustus 2021.

Menurut Beko, dalam surat Keputusan yang sama Kementerian BUMN memberhentikan dengan hormat Meirijal Nur sebagai Komisaris IFG yang menjabat sejak 7 Januari 2019 disertai ucapan terima kasih atas segala sumbangan tenaga dan pikirannya selama memangku jabatan tersebut.

Manajemen IFG mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Meirijal Nur atas segala pencapaian serta sumbangsih untuk IFG selama ini.

Perseroan juga menyambut baik kehadiran Sumiyati dalam susunan Komisaris terbaru untuk kemudian bersama-sama dengan jajaran Komisaris lainnya dan Dewan Direksi serta seluruh Insan IFG berupaya mencapai visi dan misi IFG sebagai salah satu pilar penggerak industri finansial di Indonesia.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Punya Anggaran Sewa Helikopter Rp 600 Juta, Wakil Gubernur Jawa Barat Buka Suara

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum angkat bicara soal anggaran sewa helikopter Rp 600 juta untuk operasionalnya.

Menurut Uu, alasan pihaknya menggunakan layanan transportasi udara saat beraktivitas di lapangan ialah untuk memudahkan menjangkau masyarakat.

"Jadi khusus masalah helikopter yang dianggarkan untuk operasional saya dengan sistem sewa ini yang pertama, kami sudah berpikir tentang efisiensi karena helikopter ini butuh, karena memang wilayah Jabar itu luas," kata dia.

Laman Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (SiRUP LKPP) menampilkan anggaran operasional penyewaan helikopter untuk Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mencapai Rp 600 juta.

Berdasarkan penelusuran Antara di laman SiRUP LKPP pada Selasa, nilai pagu untuk pengadaan langsung penyewaan helikopter bagi mobilitas Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum senilai Rp 75 juta dan total delapan paket perencanaannya yang dimulai pada Februari 2021 hingga September 2021 sehingga total pagu anggaran Rp 600 juta.

Uu menjelaskan Provinsi Jawa Barat meliputi 27 kota/kabupaten, 5.312 desa, dan ribuan kelurahan, yang memerlukan kecepatan dan ketepatan di saat harus datang ke daerah karena ada beberapa daerah yang belum terkoneksi dengan baik. 

Baca berita selengkapnya di sini.

4. Penelusuran Dahlan Soal Sumbangan Akidi Tio: Cerita Si Cantik hingga Kabar Hoaks

Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, menelusuri proses pencairan dana sumbangan Rp 2 triliun oleh pengusaha Akidi Tio untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan. Rencana sumbangan itu sebelumnya disampaikan anak Akidi Tio, Heryanti, melalui Polda Sumatera Selatan.

Dahlan telah menerbitkan sejumlah artikel tentang rencana sumbangan Rp 2 triliun tersebut sejak 28 Juli 2021 hingga 3 Agustus. Dalam rangkaian tulisannya, Dahlan berkisah bahwa ia berkomunikasi dengan seseorang beralias "Si Cantik" yang merupakan kenalan dekat Heryanti.

Dahlan Iskan tidak menggamblangkan identitas Si Cantik. Ia hanya menuliskan bahwa Heryanti memiliki utang kepada Si Cantik senilai Rp 3 miliar yang dijanjikan akan segera dilunasi. Minggu malam atau sebelum Heryanti diciduk, dia menghubungi Si Cantik dan berjanji menyediakan uang lewat Bank Mandiri pada Senin, 2 Agustus.

"Minggu malam kemarin Si Cantik mengaku sempat takut tidak bisa tidur. Terlalu membayangkan apa yang akan terjadi Senin keesokan harinya. Apakah uang Rp 3 miliar yang dipinjam Heriyanti benar-benar akan cair," tulis Dahlan seperti yang ditulis dalam artikel berjudul 'Tersangka 2 T' yang diterbitkan pada 3 Agustus 2021 di situs resminya, disway.id.

Namun yang terjadi pada Senin, Heryanti justru diciduk polisi. Dia dibawa polisi ke Bank Mandiri untuk mengecek uang sumbangan senilai Rp 2 triliun. "Polisi pun melakukan pengecekan di bank itu: apakah dana Rp 2 triliun dari Heryanti sudah ada," tulis Dahlan.

Baca berita selengkapnya di sini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus