Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Tip Menghadapi Wawancara Kerja  

"Orang yang ingin wawancara kerja benahi diri dulu dan buang pikiran 'terima saya apa adanya'," kata dia.

24 Agustus 2015 | 16.08 WIB

Ilustrasi wawancara calon karyawan. spoki.lv
Perbesar
Ilustrasi wawancara calon karyawan. spoki.lv

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tahap wawancara menjadi suatu bagian yang harus dilewati sebelum seseorang diterima bekerja di sebuah perusahaan. "Saat wawancara, Anda harus menjadi sosok yang diharapkan orang yang mewawancarai Anda," kata VP Human Capital Development ISS Indonesia, Ari Kurnianto.

Perusahaan menilai bahwa pelamar kerja menghormati mereka, antara lain dari cara berpakaian, duduk, dan berbicara.

Tentu pelamar kerja harus memakai pakaian yang rapi saat menghadiri wawancara. Cara paling mudah menurut Ari adalah dengan menilai penampilan seperti apa yang diharapkan saat diri sendiri melihat orang lain. Misalnya, baju tidak kusut, lengan tidak digulung dan juga memakai wewangian.

"Orang yang ingin wawancara kerja benahi diri dulu dan buang pikiran 'terima saya apa adanya'," kata dia.

Jangan bersandar di tempat duduk dan jaga badan tegak selama wawancara berlangsung, meskipun orang yang mewawancara terkesan santai. "Anggap saja Anda sedang bertamu ke rumah orang yang lebih penting dari Anda, cara duduknya seperti apa."

Elaborasi hal-hal yang menjadi kekuatan saat menjawab pertanyaan menandakan pelamar bisa berkomunikasi dengan baik dan dapat melakukan sesuatu lebih dari yang diharapkan.

Usahakan jangan menjawab hanya apa yang ditanyakan. Misalnya, saat ditanya "sudah berapa lama Anda bekerja?", beri jawaban "saya sudah bekerja selama lima tahun di perusahaan a, b, c dan pernah menempati posisi ini" dari pada hanya menjawab "lima tahun".

Kedewasaan pelamar kerja pun akan dilihat melalui pilihan kata yang digunakan, misalnya menggunakan kata "saya" dari pada "aku".

Gugup, menurut Ari, adalah hal yang wajar karena menandakan bahwa pelamar menganggap lawan bicara lebih penting.

Bila memang gugup, sebaiknya tarik dan buang napas pelan-pelan lalu katakan bahwa Anda memang gugup. Pewawancara akan memaklumi dan memberi waktu untuk menenangkan diri.

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aliya Fathiyah

Aliya Fathiyah

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus