Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyedia layanan transportasi online, Uber, menyasar wisatawan sebagai salah satu inovasi menarik pasar. Head of Communication Uber Indonesia Dian Safitri mengatakan Uber selalu memberikan inovasi untuk kebutuhan mitra pengemudi dan pelanggan.
“Contohnya kita menghadirkan inovasi yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal, seperti Uber Trip di Bali,” katanya, Rabu, 18 Oktober 2017.
Safitri menjelaskan, Uber Trip dikembangkan di Indonesia mengingat hal ini dibutuhkan penyedia layanan perjalanan wisata konvensional di Indonesia. Dengan adanya Uber Trip, penyedia layanan perjalanan konvensional dapat dengan mudah mendapatkan pelanggan menggunakan aplikasi Uber.
Ini menguntungkan mengingat Uber telah hadir di lebih dari 700 kota di 78 negara, serta 34 kota di tujuh pulau di Indonesia. Pelanggan yang telah mengenal Uber di kota ataupun negaranya akan cenderung menggunakan layanan ini ketika berada di luar daerah mereka.
Kepercayaan pelanggan tersebut memungkinkan penyedia layanan perjalanan wisata mendapatkan pelanggan dengan mudah tidak hanya dari wilayah lokal, tapi juga mancanegara.
Uber Trip sendiri hanya ada di Bali dan Lombok. Inovasi ini awalnya dikembangkan di Indonesia dan sekarang sudah dikembangkan di negara-negara lain, seperti India, Malaysia, dan Korea.
Keunggulan Uber Trip adalah tarif yang dikenakan bukan dengan ukuran jarak, tapi batasan waktu.
Untuk satu menit dikenai tarif Rp 1.000 dengan minimal perjalanan di Bali 5 jam (setara Rp 300 ribu) dan minimal perjalanan 3 jam (setara Rp 180 ribu) untuk di Lombok. Layanan ini dapat digunakan dari waktu minimal masing-masing daerah hingga 16 jam perjalanan.
ZUL’AINI FI’ID N.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini