Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Wamen BUMN: Nanti Kereta LRT Tidak Pakai Masinis, Risiko Kecelakaan Rendah

Pengoperasian kereta lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek dipastikan sepenuhnya akan beroperasi menggunakan sistem tanpa pengemudi atau driverless.

10 November 2021 | 12.19 WIB

Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo meninjau proyek infrastruktur lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek di Depo Jalan Kali Malang, Jatimulya, Bekasi, Rabu, 10 November 2021. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Perbesar
Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo meninjau proyek infrastruktur lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek di Depo Jalan Kali Malang, Jatimulya, Bekasi, Rabu, 10 November 2021. TEMPO/Francisca Christy Rosana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo memastikan pengoperasian kereta lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek sepenuhnya akan beroperasi menggunakan sistem tanpa pengemudi atau driverless. Pengoperasian otomatis ini diyakini dapat menekan potensi kecelakaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Nanti kereta LRT tidak pakai masinis. Jadi semua by sistem sehingga risiko kecelakaan rendah. Jalannya kereta sudah dikontrol, kalau terjadi apa-apa (sistem tersebut) akan mengunci (perjalanan kereta),” ujar Kartika alias Tiko saat ditemui di Depo LRT Jabodebek, Kalimalang, Bekasi, Rabu, 10 November 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya terjadi kecelakaan dua rangkaian kereta LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti-Ciracas pada 25 Oktober 2021. Kecelakaan berlangsung saat kereta menjalani uji coba dinamis. Uji coba itu bertujuan untuk melihat kekuatan dan kelaikan sarana.  

Tiko memastikan kecelakaan tidak disebabkan oleh sistem persinyalan kereta maupun faktor prasarana. Seluruh prasarana, kata dia, berfungsi sesuai dengan ekspektasi awal.

“Tidak ada masalah prasarana. Jadi kita mengevaluasi bagaimana untuk kita melakukan testing. Kita harapkan semua berjalan automatic sehingga signal-nya dapat mengontrol pergerakan,” ujar Tiko.

Seperti desain awalnya, LRT akan beroperasi menggunakan tingkat otomasi Grade of Atomation (GOA) level 3. Sistem ini memungkinkan kereta berjalan tanpa kendali masinis. Kendati begitu, kereta tetap akan dipantau oleh awak kereta atau train attendant yang bakal mengambil alih kemudi bila kereta mengalami masalah.

Untuk memastikan sistem persinyalan tak terkendala, LRT akan menjalani uji coba integrasi pada rentang Februari hingga Juni 2021. Tiko menyebut LRT bakal membuat standar operasional prosedur (SOP) baru untuk memastikan uji coba berlangsung lancar.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Prasarana LRT Jabodebek Ferdian Suryo Adhi Pramono mengatakan pihaknya tengah berfokus mematangkan sistem persinyalan. Sistem persinyalan memakan porsi 10 persen dari total penyelesaian prasarana.

“Saat ini penyelesaian prasarana sudah 88 persen. Memang ini terkesan terlambat, tapi jangan khawatir karena yang belum selesai ini sisanya adalah persinyalannya,” ujar Ferdian saat ditemui di tempat yang sama.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus