Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Waspada! Modus Penipuan via WhatsApp Atasnamakan BNI dengan Tombol 'View'

Modus penipuan melalui pesan WhatsApp yang mengatasnamakan BNI dengan tombol 'view' masih beredar. Ternyata begini cara kerjanya.

5 Agustus 2023 | 16.37 WIB

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Waspada! Modus penipuan yang mengatasnamakan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melalui aplikasi pesan WhatsApp (WA) masih beredar. Modus penipuan terbilang relatif baru ini memunculkan pesan yang menyertakan action button (tombol) ‘view’ atau ‘lihat’ yang menggiring penerima pesan untuk mengklik isi pesan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Anggota Ombudsman Republik Indonesia periode 2016-2021, Alvin Lie, pernah mengingatkan agar masyarakat untuk tidak mengklik tombol dalam pesan tersebut guna menghindari pencurian data.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penipuan dengan modus ini disebut dengan phising, yakni upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan.

"Penjahat phising makin merajalela dengan modus berubah-ubah. Selama ini gunakan APK, sekarang gunakan Action Button 'View'," tulis Alvin melalui akun Twitter-nya (sekarang X), pada Rabu, 19 Juli 2023, seperti dilansir dari ANTARA.

Pesan dengan action button ‘View’ tersebut mengatasnamakan sebagai Bank BNI dengan kata-kata "INFO BANK BNI".

Dilansir dari Tempo, 25 Juli 2023, Corporate Secretary PT BNI Okki Rushartomo mengimbau kepada para nasabah untuk berhati-hati dengan kejahatan pembobolan rekening dengan modus penipuan yang mengatasnamakan BNI yang disebar melalui aplikasi pesan elektronik, email, dan media sosial.

Okki menjelaskan modus tersebut dilakukan dengan mengirimkan surat pengumuman yang mengatasnamakan BNI ke nomor handphone pribadi para calon korban. Pelaku kemudian meminta calon korban untuk membuka link yang mengarah ke situs web yang dibuat mirip dengan situs web BNI.

Selanjutnya: Setelah membuka tautan tersebut…

Setelah membuka tautan tersebut, lanjut Okki, calon korban akan digiring untuk mengisi data pribadi seperti nomor kartu ATM, expiry date kartu, Card Verification Value (CVV) atau Card Verification Code (CVC), nomor personal identification number (PIN), kode akses, dan kode one-time password (OTP).

Setelah memasukkan data pribadi tersebut, pelaku penipuan online dapat mengambil alih rekening korban dan memindahkan dana yang ada di sana.

Untuk itu, Okki mengingatkan nasabah untuk tetap berhati-hati dan tidak membuka link atau tautan attachment yang mencurigakan yang dikirim melalui email atau pesan WhatsApp dari alamat dan nomor yang tidak dikenal.

"Harap selalu berhati-hati. Selalu pastikan untuk melakukan pemantauan berkala dengan mengaktifkan notifikasi transaksi dan cek riwayat rekening," kata Okki.

Untuk informasi lebih lanjut dan konfirmasi, nasabah dapat menghubungi saluran resmi BNI melalui Whatsapp ke nomor 08115881946, Instagram ke akun @bni46 (centang biru), Twitter: @BNI (centang kuning) atau @BNICustomerCare, email: [email protected], TikTok: @BNI46 (centang biru), dan YouTube ke BNI-Bank Negara Indonesia.

"BNI menghimbau nasabahnya untuk tetap waspada terhadap upaya penipuan dan kejahatan digital serta tidak memberikan informasi pribadi kepada pihak yang tidak terpercaya. Kehati-hatian dalam bertransaksi dan menjaga keamanan data pribadi adalah langkah yang penting untuk melindungi diri dari ancaman kejahatan digital," kata Okki.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus