Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

Mendag Zulkifli Hasan klaim neraca perdagangan surplus tapi ekspor turun.

17 Mei 2024 | 13.03 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas usai melakukan kunjungan kerja ke area Bea Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Senin, 6 Mei 2024. Tempo/Novali Panji
Perbesar
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas usai melakukan kunjungan kerja ke area Bea Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Senin, 6 Mei 2024. Tempo/Novali Panji

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan mengklaim kinerja perdagangan mengalami surplus pada periode April 2024. Namun kinerja ekspor menurun. "Neraca perdagangan Indonesia kembali surplus pada periode April 2024 sebesar USD 3,56 miliar. Surplus kali ini menandai surplus beruntun yang telah berlangsung selama 48 bulan berturut-turut," kata pria yang akrab dengan sapaan Zulhas itu melalui keterangan tertulis pada Kamis, 16 Mei 2024 malam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Zulhas menyebut Kementerian Perdagangan terus berupaya untuk menjaga momentum surplus dan berharap perdagangan Indonesia akan terus menunjukkan kinerja yang baik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surplus perdagangan periode ini disebutnya menandai kelanjutan tren surplus secara beruntun selama 48 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Surplus perdagangan ini didorong surplus non-migas sebesar USD 5,17 miliar dan defisit migas USD 1,61 miliar.

Menurut Zulhas, negara-negara mitra dagang seperti India, Amerika Serikat (AS), Filipina, Jepang, dan Korea Selatan menyumbang surplus perdagangan terbesar selama April 2024 yang totalnya mencapai USD 3,87 miliar. Sedangkan, penyumbang defisit perdagangan terdalam adalah Singapura, Australia, Arab Saudi, Hong Kong, dan Thailand yang totalnya mencapai USD 1,55 miliar.

Secara kumulatif, neraca perdagangan selama periode Januari sampai April 2024 surplus sebesar USD 10,97 miliar. Surplus perdagangan Januari sampai April 2024 terdiri atas surplus non-migas USD 17,68 miliar dan defisit migas USD 6,72 miliar. Capaian surplus kumulatif tersebut lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD 16,05 miliar.

Zulhas sebut ekspor April 2024 itu mengikuti pola IdulFitri, kinerja ekspor Indonesia April 2024 capai USD 19,62 miliar. Sementara nilai ekspor ini menurun 12,97 persen dibanding bulan lalu (MoM) atau naik 1,72 persen dibanding April tahun sebelumnya (YoY). Penurunan ekspor pada April 2024 tersebut disumbang oleh menurunnya ekspor nonmigas sebesar 14,06 persen dan sektor migas yang naik 5,04 persen dibandingkan Maret 2024 (MoM).

"Kinerja ekspor nonmigas April 2024 secara bulanan mencatatkan pertumbuhan negatif pada seluruh sektor. Pada bulan April ini, ekspor sektor pertanian anjlok sebesar 30,97 persen, diikuti sektor industri pengolahan yang turun sebesar 15,95 persen dan sektor pertambangan yang turun sebesar 4,46 persen (MoM)," paparnya.

Dia menyebut tekanan ekspor pada April tidak terlepas pada efek momen perayaan Idul Fitri karena sejumlah pengiriman tertunda.

Selain itu, Zulhas juga menyebut terjadi penurunan harga beberapa komoditas seperti batu bara, besi dan baja, serta minyak kelapa sawit; dan penurunan permintaan dari beberapa negara mitra dagang utama Indonesia.

Beberapa produk utama ekspor nonmigas dengan kontraksi terdalam, di antaranya, tembakau dan rokok (HS 24) yang anjlok 50,71 persen; logam mulia dan perhiasan/permata (HS 71) turun 34,88 persen; kayu dan barang dari kayu (HS 44) turun 32,77 persen; pakaian dan aksesoris (bukan rajutan) (HS 62) turun 29,05 persen; serta kopi, teh dan rempah-rempah (HS 62) turun 28,27 persen (MoM). Pelemahan ekspor nonmigas beberapa produk tersebut didorong oleh penurunan volume ekspornya.

Di sisi lain, produk dengan peningkatan ekspor signifikan pada April 2024, di antaranya, nikel dan barang daripadanya (HS 75) yang melonjak 45,85 persen, bahan kimia anorganik (HS 28) naik 5,76 persen, serta besi dan baja (HS 72) naik 1,91 persen (MoM).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus