Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Kenali Tanda-tanda Tubuh Kelebihan Kolagen

Mengonsumsi kolagen lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh akan menyebabkan gejala dan efek samping yang berbahaya.

4 April 2023 | 19.08 WIB

Kaldu tulang. Freepik.com/Azerbaijan Stockers
Perbesar
Kaldu tulang. Freepik.com/Azerbaijan Stockers

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kolagen adalah protein yang paling banyak terdapat dalam tubuh manusia. Kolagen ditemukan dalam tulang, otot, dan kulit. Kolagen membentuk kerangka yang memberikan kekuatan dan struktur di dalam tubuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Tetapi mengonsumsi kolagen lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh akan menyebabkan gejala dan efek samping yang berbahaya. Berikut tanda-tanda tubuh kelebihan kolagen:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Nafsu Makan Berkurang

Melansir Drug Genius, jika mengonsumsi suplemen kolagen lebih dari cukup untuk diet, tubuh akan merasa kenyang dalam waktu yang lama yang akan menyebabkan nafsu makan tertekan.

Ketika tidak memiliki nafsu makan, tubuh tidak akan merasa ingin makan bahkan ketika tubuh membutuhkannya. Hal ini bisa menyebabkan kekurangan gizi, yang akan menyebabkan penyakit yang kompleks.

2. Peningkatan Massa Tubuh

Kolagen adalah protein dan akan meningkatkan massa otot. Tetapi jika tidak berolahraga setelah mengonsumsinya, tubuh akan menjadi kelebihan berat badan dan akhirnya mengalami obesitas.

Sehingga harus mengonsumsi suplemen kolagen dalam jumlah yang direkomendasikan ketika tubuh membutuhkannya dan tidak lebih. Jika tidak, tubuh akan menderita banyak konsekuensi berbahaya.

3. Reaksi Alergi

Terlalu banyak mengonsumsi kolagen dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang, seperti mengi, eksim, dan gatal-gatal. Jadi, orang harus berhati-hati dengan kolagen yang berpotensi mengandung alergen untuk mencegah reaksi alergi.

4. Aritmia

Jika mengonsumsi kolagen lebih dari jumlah yang disarankan, tubuh akan mengalami detak jantung yang tidak teratur. Orang dengan aritmia jantung mungkin menghadapi komplikasi seperti gagal jantung, stroke, hingga kematian mendadak.

5. Skleroderma Sistemik

Ini adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang tubuh. Akumulasi dan produksi kolagen yang tidak terbatas menyebabkan skleroderma. Penderita skleroderma sistemik menderita nyeri pada beberapa sendi tubuh, kesulitan menelan, dan pengencangan kulit.

Tubuh mungkin juga menderita kontraksi, kekakuan pada jari-jari tangan, pembengkakan, dan nyeri ulu hati. Jika mencapai jantung, paru-paru, atau ginjal, dapat menyebabkan kematian.

YOLANDA AGNE

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus