Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

11 Tips Memotret Pesta seperti Pernikahan Kahiyang Ayu

Memotret acara yang hanya berlangsung mungkin sekali seumur hidup ini memberikan tekanan yang cukup tinggi bagi fotografer yang bertugas. Apa triknya?

12 November 2017 | 06.55 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara, Iriana Joko Widodo  dan menantunya Selvi Ananda (ketiga kiri) menyaksikan prosesi pemasangan cincin kawin saat pernikahan putrinya Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution) seusai ijab kabul di Gedung Graha Saba, Sumber, Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/11). ANTARA FOTO/Maulana Surya
Perbesar
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara, Iriana Joko Widodo dan menantunya Selvi Ananda (ketiga kiri) menyaksikan prosesi pemasangan cincin kawin saat pernikahan putrinya Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution) seusai ijab kabul di Gedung Graha Saba, Sumber, Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/11). ANTARA FOTO/Maulana Surya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Memotret pernikahan, seperti pernikahan Kahiyang Ayu dan Boby Nasution, Rabu, 8 November 2017, jelas tak mudah.

Acara pernikahan merupakan momen penting dalam kehidupan seseorang. Karena itu perlu perencanaan matang dengan detil teliti untuk memotret peristiwa sakral itu. Apalagi jika acara pernikahannya berlangsung berhari-hari, dengan rangkaian upacara adat dan mengundang banyak orang seperti yang terjadi pada pesta pernikahan Kahiyang Ayu, tersebut.

Memotret acara yang hanya berlangsung mungkin sekali seumur hidup ini memberikan tekanan yang cukup tinggi bagi fotografer yang bertugas. Biasanya pengantin mau pun keluarga berharap foto yang dibuat menghasilkan foto-foto yang bagus . Kesalahan sedikit saja bisa berakibat fatal, karena momen tidak bisa diulang kembali. Nah, untuk menghasilkan foto-foto pernikahan sesuai harapan klien, coba beberapa trik ini:

Presiden Joko Widodo (kiri) menikahkan putrinya, Kahiyang Ayu (kanan) dengan Bobby Nasution (kedua kanan) disaksikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) dan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin (keempat kanan) saat ijab kabul di Gedung Graha Saba, Sumber, Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/11). ANTARA FOTO/Maulana Surya
1. Kenalilah pasangan yang akan Menikah
Mengenal lebih dekat pasangan yang akan difoto sebelum acara pernikahan sangat penting. Fotografer akan lebih mudah melakukan pemotretan, mengatur pengantin, dan mengetahui foto seperti apa yang mereka inginkan saat pernikahan berlangsung. Baca: Mengintip Instagram Paspampres Indonesia, yang Ganteng Banyak

2. Membuat Daftar Momen Penting
Mempelajari susunan acara pernikahan merupakan modal awal untuk merencanakan pemotretan. Fotografer bisa mengalokasikan waktu kapan tiba di tempat acara, peralatan apa saja yang harus dibawa, berapa lama waktu yang diperlukan dalam mendokumentasikan acara tersebut. Dalam sususanan acara biasanya disertakan denah, rangkaian acara dan orang-orang yang penting dalam prosesi itu. Pastikan tidak ada momen yang terlewatkan dan orang-orang penting lepas dari jepretan.

3. Survey ke Lokasi Acara
Datang ke lokasi acara sebelum acara berlangsung membantu mengetahui dimana posisi fotografer saat acara berlangsung, memperkirakan kondisi pencahayaan, mencari kemungkinan mengambil angle yang berbeda dari berbagai sudut.

4. Gunakan Dua Kamera
Bawalah dua kamera dengan dua lensa yang berbeda. Satu body dengan lensa sudut lebar 24 – 70mm atau 16 -35mm dan lensa tele 70-200mm. Dengan dua body kamera, fotografer tidak perlu melakukan gerakan berpindah tempat terlalu banyak. Jika ingin merekam suasana agak luas gunakan lensa sudut lebar. Kalau memerlukan foto lebih dekat atau detil yang tajam, gunakan lensa panjang. Selain efesien, fotografer tidak perlu banyak berpindah tempat   sehingga juga tidak mengganggu prosesi. Baca juga: Tragedi Dokter Letty, Dua Peristiwa Mirip juga Terjadi di Amerika

5. Mengambil Detil Detil Penting.
Selain memotret prosesi dan momen penting secara keseluruhan. Coba lah membuat detil-detil yang menjadi bagian dari cara pernikahan. Misal, memotret cincin kawin, tandatangan di buku nikah, tangan pengantin yang sedang tegang, ekspresi pengantin saat meneteskan air mata, atau pun hal-hal menarik jika dibuat lebih close-up.

Prosesi ijab kabul. Tempo/Rully Kesuma
6. Tetap Kreatif
Dalam sebuah pernikahan kita tidak bisa mengatur para pelaku dalam acara tersebut. Jika kita tidak membuat komposisi yang bagus maka pemotretan akan menjadi sebuah ritual yang membosankan. Tetaplah kreatif dengan memperhatikan komposisi, memperhitungkan ruang tajam, mana latar belakang yang perlu terlihat jelas, mana yang harus blur. Mungkin menggunakan teknik slow speed seperti zooming, bisa membuat variasi yang berbeda.   Walau pun acara pernikahan selalu hampir sama, berusahalah membuat foto indah yang berbeda pada setiap momennya.

7. Buat Persiapan yang matang
Pastikan peralatan yang dibawa siap pakai. Baterai kamera dan lampu kilat terisi penuh, siapkan kartu memori dan baterai cadangan. Jangan sampai momen penting terlewatkan karena baterai kamera habis atau kartu memori penuh.

8 .Pencahayaan di sekitar Lokasi.
Cahaya merupakan faktor penting dalam sebuah pemotretan. Perhatikan pencahayaan di lokasi acara berlangsung, apakah pencahayaannya temaram atau berlimpah . Langit-langitnya tinggi atau rendah, langit-langitnyanya rata atau mempunyai tekstur, langit-langitnya berwarna putih atau berwarna. Ini akan berpengaruh pada pencahayaan yang mengenai subjek saat memantulkan cahaya lampu kilat ke langit-langit. Jika tidak diperbolehkan menggunakan lampu kilat pastikan menyetel ISO tinggi agar masih memungkinkan memotret di cahaya minim. Pergunakan diffuser pada lampu kilat agar cahaya yang kena subjek foto lebih lembut. Baca: Dunia pun Tahu Kahiyang Ayu Menikah, Ini Buktinya

9. Menggunakan Fotografer Kedua
Mempunyai fotografer tambahan membantu untuk merekam lebih banyak momen. Fotografer utama bisa fokus pada prosesi pernikahan. Fotografer kedua bisa mereka kejadian-kejadian candid menarik yang terjadi dalam acara pernikahan. Koleksi foto akan semakin lengkap.

Prosesi akad nikah. Tempo/Rully Kesuma
10. Jangan Malu-Malu
Anda adalah fotografer yang bertanggung jawab atas seluruh pendokumentasian acara ini, jadi sebetulnya Anda bebas untuk bergerak mendapatkan posisi yang tepat untuk merekam momen bersejarah. Jangan sampai momen penting lepas karena Anda sungkan bergerak. Tapi tentu saja bukan berarti Anda bebas bergerak ke segala arah sehingga mengganggu pemandangan atau mengganggu jalannya prosesi.

11. Menentukan Koordinator Foto
Salah satu menu dalam memotret pernikahan adalah foto bersama keluarga, kerabat , atau teman. Waktu kita akan terbuang jika harus menentukan siapa yang akan difoto terlebih dahulu atau mengumpulkan anggota keluarga. Sebaiknya ditentukan oleh panitia atau pihak keluarga siapa yang bertugas sebagai koordinator foto keluarga, sehingga fotografer lebih fokus pada teknis pemotretan bukan mencari siapa yang akan dipotret.

RULLY KESUMA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus