Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pendanaan Anak Sedunia, UNICEF, memprediksi akan ada 13.020 bayi lahir pada hari pertama tahun baru 2020 di Indonesia. Jumlah bayi itu hanya 3,32 persen dari total 392.078 bayi yang akan lahir pada 1 Januari 2019 di dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Tahun dan awal dari dekade baru ini adalah momen untuk berefleksi tentang harapan dan cita-cita tidak hanya untuk masa depan kita, tetapi juga masa depan generasi mendatang,” ujar UNICEF Executive Director Henrietta Fore dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 31 Desember 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Fore mengatakan setiap tahun berganti setiap orang diingatkan bahwa setiap anak, jika diberikan kesempatan, punya kemungkinan dan potensi yang begitu besar untuk diwujudkan dalam kehidupannya kelak.
Daerah Fiji di kawasan Pasifik kemungkinan besar akan menjadi negara asal bayi pertama yang lahir pada 2020, sementara bayi terakhir diperkirakan berasal dari Amerika Serikat. Berikut adalah 8 negara di dunia dengan jumlah terbanyak yang menunggu kelahiran bayi pada 1 Januari 2010 :
1. India — 67.385 kelahiran
2. Tiongkok — 46.299 kelahiran
3. Nigeria — 26.039 kelahiran
4. Pakistan — 16.787 kelahiran
5. Indonesia — 13.020 kelahiran
6. Amerika Serikat — 10.452 kelahiran
7. Republik Demokratik Kongo — 10.247 kelahiran
8. Etiopia — 8.493 kelahiran
Setiap bulan Januari, UNICEF merayakan bayi-bayi yang dilahirkan pada hari pertama tahun baru itu. 1 Januari dianggap sebagai hari bahagia yang dinantikan oleh seluruh dunia. Sayang, bagi jutaan bayi lain, kelahiran mereka jauh dari kemeriahan. Sebanyak 2,5 juta bayi baru lahir meninggal pada bulan pertama kehidupan mereka di tahun 2018. Bahkan ada sekitar sepertiga bayi yang meninggal pada hari pertama kehidupan.
Sebagian besar kematian ini disebabkan oleh hal-hal yang sesungguhnya dapat dicegah, seperti kelahiran prematur, komplikasi saat persalinan, dan infeksi seperti sepsis. Di samping itu, setiap tahun, terdapat lebih dari 2,5 juta bayi lahir dalam kondisi meninggal dunia.
Selama lebih dari tiga puluh tahun terakhir, dunia telah menyaksikan kemajuan luar biasa dalam hal keberlangsungan hidup anak. Secara global, angka kematian balita berhasil diturunkan lebih dari separuh. Akan tetapi, kemajuan yang sama belum terlihat untuk kelompok bayi baru lahir. Bayi yang meninggal pada bulan pertama kehidupan mencapai 47 persen dari keseluruhan kematian balita pada tahun 2018, dan angka ini naik dari 40 persen pada tahun 1990.
Kampanye Every Child Alive dari UNICEF menyerukan agar para tenaga kesehatan segera dibekali dengan pelatihan dan obat-obatan yang tepat. Hal ini dibutuhkan untuk memastikan setiap ibu dan bayi yang baru lahir mendapatkan perawatan oleh tenaga terlatih dan mencegah serta mengobati komplikasi saat kehamilan, persalinan, dan kelahiran.
“Ada begitu banyak ibu dan bayi baru lahir yang tidak mendapat perawatan dari bidan atau perawat terlatih dengan peralatan memadai, dan akibat yang ditimbulkan sangat menyedihkan,” Fore menambahkan. “Jika setiap persalinan dibantu oleh tenaga terlatih, kita bisa memastikan jutaan bayi mampu bertahan pada hari pertama kehidupannya, hingga dekade ini, bahkan lebih lama lagi.”