Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

2 Jenis Syok yang Bisa Dialami Korban yang Jatuh dari Ketinggian

Gejala syok bisa dialami mereka yang jatuh dari ketinggian, seperti halnya Edison Wardhana, yang mengalami insiden dalam aksi sulap Demian Aditya.

4 Desember 2017 | 06.05 WIB

Ilustrasi kedokteran
Perbesar
Ilustrasi kedokteran

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gejala syok bisa dialami mereka yang jatuh dari ketinggian, seperti halnya Edison Wardhana, yang mengalami insiden tragis dalam aksi sulap Demian Aditya, di acara SCTV Awards 2017, Rabu 29 November 2017. “Paling tidak akan ada dua jenis syok yang mungkin dialami korban,” kata Dokter Keluarga dari Klinik Puri Mutiara, Dr M Saptadji kepada Tempo, Minggu 3 Desember 2017.

“Syok yang pertama adalah syok neurogenic, yaitu syok karena nyeri yang hebat,” kata sosok yang akrab dipanggi Adji ini lewat pesan singkatnya. Nyeri yang hebat karena konon, stuntmant Demian itu, jatuh dari ketinggian 5 meter dengan besi menancap di area tulang rusuk dan bokong.

Baca juga:
Rina Nose Tanam Benang di Wajah? Apa Fungsinya?
Ramalan Cinta Desember: Ada 2 Keputusan Penting untuk Zodiak Leo
Edison Tertancap di Bokong dan Rusuk, Organ Apa yang Terancam?

Syok yang kedua, menurut Adji, adalah syok hipovolemik. “Yaitu syok karena terjadi perdarahan hebat , sehingga kekurangan volume cairan, maka terjadi kondisi syok hipovolemik itu,” katanya.

Perdarahan hebat juga ini mungkin terjadi, apalagi disebutkan sang korban mencabut sendiri besi yang tertancap pada tubuhnya tersebut.

Disebutkan juga bahwa trauma atau benturan yang tiba-tiba, baik karena benda tumpul atau benda tajam umumnya menyebabkan nyeri. “Ada skalanya,” katanya.

Kedua jenis syok ini juga pada umumnya menyebabkan kehilangan kesadaran. “Syok Neurogenik ini terjadi karena nyeri hebat sehingga kesadaran bisa hilang segera setelah kejadian. Sementara Syok Hypovolemic karena kehilangan darah yang banyak sekali dalam waktu singkat juga akan secara perlahan menurunkan kesadaran,” tulisnya menjelaskan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus