Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan trauma adalah hubungan asmara berlandaskan emosi yang mendalam kepada salah seorang pasangan. Hubungan seperti ini umumnya berkembang pada orang yang memiliki riwayat pelecehan, eksploitasi, atau ketergantungan emosional dalam hubungan sebelumnya. Jangan sampai kamu terjebak dalam hubungan yang berlandaskan trauma karena akan memicu trauma berikutnya di kemudian hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ikatan trauma termasuk toxic relationship atau hubungan yang beracun. Ini merupakan salah satu bentuk hubungan tidak sehat dan tak perlu dipertahankan karena akan berakibat buruk untuk salah satu maupun kedua pasangan.
Bagaimana mendeteksi hubungan ikatan trauma ini? Berikut empat tanda-tandanya:
- Salah seorang pasangan takluk kepada pasangannya
Ketertarikan itu begitu kuat atau bisa dibilang luar biasa tidaklah sehat dalam membangun hubungan. Kondisi ini dapat mengakibatkan ketimpangan karena pada akhirnya, salah satu pihak akan sangat bergantung atau bahkan sangat tidak peduli.
Jika kamu merasa berada dalam hubungan ini, coba beri jeda di antara kalian. Apabila dia atau kamu sama sekali tidak bisa melepaskan diri alias "break" sejenak, artinya salah satu dari kalian sangat bergantung kepada yang lain. - Menjadi jauh dari orang di sekeliling
Ketika sudah mencintai seseorang, maka kalian tak terpisahkan. Tidak ada yang bisa mengambil celah sedikitpun. Tidak ada yang bisa mengalihkan perhatian kalian, termasuk orang tua, saudara, atau teman. Salah satu dari pasangan ini akhirnya merasa terisolasi dan tak berkutik. Segala sesuatu mentok kepada sang kekasih.
Bentuk hubungan ini tidak sehat. Salah satu pasangan akan merasa hidup di dunia yang sempit. Padahal, saling mencinta itu bukan berarti "mengikat" dalam segala hal. Melainkan saling percaya, berkompromi, dan membiarkan pasangannya hidup bahagia. - Memaksa pasangan berubah
Salah seorang pasangan ingin kekasihnya berubah sesuai keinginannya. Apapun dilakukan, termasuk memaksa dia dan mengabaikan apa pendapatnya tentang berbagai hal. Mengubah karakter pasangan demi cinta itu bukanlah sebentuk kasih sayang. Sebaliknya, itu adalah upaya mewujudkan ambisi salah satu pihak saja. - Tetap setia meski berhadapan dengan bahaya
Setia tanpa logika adalah ciri dari ikatan trauma. Demi kelanjutan hubungan, salah satu pasangan mengabaikan apapun yang buruk dan selalu mengenang kebaikan pasangannya. Begitu juga dengan salah satunya, kerap menempatkan pasangan dalam bahaya dengan cara mengancam, mengintimidasi, memanipulasi, menipu, sampai berkhianat. Sudah sengsara begitu rupa, namun tetap bertahan demi kata setia.
Orang-orang yang terjebak dalam ikatan trauma, toxic relationship atau hubungan beracun harus memupuk keberanian untuk memutus mata rantai penderitaan yang tak berkesudahan. Jernihkan pikiran, gunakan logika, dan buang segala bujuk rayu yang tidak pernah terealisasi. Kamu harus menentukan langkahmu dan mengapresiasi diri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
BERNADETTE JEANE WIDJAJA | PINKVILLA
Baca juga:
Berikut Ciri dan Penyebab Toxic Relationship, Apakah Anda Mengalaminya?