Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tubuh dapat mendeteksi ketika seseorang terlalu stres. Stres yang berkepanjangan berdampak pada seluruh tubuh. Artinya, hal ini dapat berdampak langsung atau tidak langsung pada beberapa area dan sistem dalam tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut adalah beberapa cara tubuh menunjukkan seseorang saat sedang stres.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Masalah Pencernaan
Dikutip dari Verywell Mind, stres dapat menyebabkan masalah perut dan pencernaan. Perut menjadi salah satu tempat pertama yang mengalami gejala stres atau kecemasan.
Selama periode stres, tubuh meningkatkan sistem saraf simpatik. Dalam jangka pendek akan terasa mual di perut. Namun jika stres tersebut tidak kunjung hilang, hal itu dapat memicu masalah termasuk sakit perut dan kembung.
2. Sistem Pernapasan
Stres yang berkepanjangan dapat mengganggu proses pernapasan tubuh. Stres psikologis dapat membuat pernapasan menjadi lebih sulit, menyebabkan pernapasan cepat dan sesak napas.
Orang yang sudah menderita penyakit pernapasan seperti bronkitis kronis, asma, atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) bisa saja mengalami gejala yang semakin parah akibat stres yang terus-menerus.
3. Sakit Kepala
Stres dapat menyebabkan nyeri tubuh dalam bentuk ketegangan otot, yang menyebabkan sakit kepala dan sakit punggung. Sakit kepala bisa berkembang saat otot leher dan kulit kepala menjadi tegang atau berkontraksi saat stres. Itu sebabnya stres adalah salah satu penyebab kepala menjadi sakit.
4. Mengganggu Jadwal Tidur
Menurut American Psychological Association, terlalu banyak stres dapat merusak kualitas dan jadwal tidur, sehingga memicu siklus stres tidur yang tidak sehat.
Kurang tidur kemudian dapat menyebabkan masalah kesehatan mental dan fisik, menyebabkan stres dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menyebabkan kurang tidur di malam hari.
5. Rambut Rontok
Helai rambut yang rontok bisa menjadi salah satu tanda stres. Ketika kadar kortisol melonjak, mereka juga menghambat hormon lain di tubuh, seperti hormon tiroid dan ovarium.
Jika stres terus berlanjut akan mempengaruhi sinyal tubuh untuk menumbuhkan rambut. Rambut rontok lebih banyak dari biasanya di kepala bisa jadi mengindikasikan tubuh sedang stres.
Pilihan Editor: 5 Kiat Meredakan Stres Saat Terjebak Macet