Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Motorik kasar adalah kemampuan gerak tubuh yang menggunakan otot-otot besar, sebagian besar, atau seluruh anggota tubuh motorik kasar diperlukan agar anak dapat duduk, menendang, berlari, naik turun tangga dan sebagainya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari laman The Warren Center, anak-anak membutuhkan keterampilan motorik kasar untuk mengangkat kepala, berguling, duduk, dan merangkak pada masa bayi. Seiring pertumbuhan usia, pada akhirnya anak membutuhkan keterampilan motorik kasar untuk berjalan, berlari, dan melompat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tak semuanya berjalan baik, motorik kasar juga bisa berkembang dengan lambat pada anak. Akibatnya anak sulit untuk mengatur gerakan-gerakan besar yang melibatkan lengan, kaki, dan batang tubuh. Anak-anak dengan motorik kasar yang terlambat biasanya menunjukkan:
- Penghindaran atau ketidaktertarikan pada tugas-tugas fisik
- Mengerjakan sesuatu yang berbasis fisik secara terburu-buru
- Suka memerintah atau memberi tahu orang lain bagaimana melakukan tugas fisik atau bermain game tanpa melibatkan dirinya secara aktif.
Karena itu, penting bagi orangtua untuk mengawasi perkembangan motorik kasar anaknya sejak bayi. Dilansir dari Healthline, berikut tahapan perkembangan motorik kasar anak yang harus diperhatikan:
0–3 Bulan
- Saat refleks kaget bayi memudar, itu artinya motorik kasar telah berkembang dan membuat gerakan bayi menjadi lebih sadar dan terkendali. Dengan berkembangnya koordinasi tangan hingga mata, bayi akan mampu memainkan mainan berwarna cerah.
- Saat membuat bayi tengkurap, ibu akan melihat bayinya mengangkat kepala dan dadanya. Hal ini merupakan kemampuan yang didapat setelah motorik kasar berkembang.
3–6 Bulan
- Pada usia ini, bayi mulai bisa bergerak. Biasanya, mereka akan mulai berguling ke samping.
- Pegang tangan bayi saat ia berbaring telentang dan tarik perlahan ke posisi duduk. Dalam posisi ini mereka dapat mengangkat kepala.
6–9 Bulan
- Pada awalnya, bayi akan duduk dengan sedikit bantuan dari ibunya. Kemudian, mereka akan bisa duduk selama mereka bersandar pada tangan. Dan terakhir, ketika otot punggung dan perut sudah kuat, mereka bisa duduk sendiri.
- Saat bayi menjadi lebih mobile, mereka akan mulai meluncur dengan cara tengkurap untuk menjelajah lingkungan sekitarnya. Mereka juga akan bangkit dengan tangan dan lutut yang bergoyang untuk maju mundur. Lalu, saat Anda tidak menduganya, mereka akan mulai merangkak.
1 Tahun
- Setiap kali bayi berdiri, mereka akan melatih otot-otot kaki mereka. Mereka juga akan mengambil beberapa langkah tentatif selama ada sesuatu yang bisa dipegang, seperti meja atau kursi.
- Bayi akan menyadari bahwa mereka dapat melihat apa yang terjadi di sekitarnya dengan lebih baik jika mereka duduk.
2 Tahun
- Balita tidak hanya bisa berjalan sendiri dengan baik, tetapi mereka juga mulai bisa berlari. Namun hati-hati pada tahap ini, karena mereka masih mudah terjatuh.
- Pegang erat tangannya dan anak akan menikmati tantangan berjalan naik turun tangga. Pada tahap ini, anak juga sudah bisa melompat dengan kedua kakinya.
3 Tahun
- Saat otot kaki anak semakin kuat dan keseimbangannya meningkat, mereka dapat berdiri dengan satu kaki selama beberapa detik.
- Menjajakan sepeda roda tiga membutuhkan koordinasi tangan hingga mata dan koordinasi lengan dan kaki yang mulai mereka kuasai.
4 Tahun
- Menyeimbangkan dengan satu kaki sekarang menjadi mudah, sehingga anak mulai bisa melompat dengan satu kaki.
- Permainan bola juga menjadi lebih menyenangkan karena anak dapat menangkap bola hampir sepanjang waktu.
5 Tahun
- Anak sudah siap untuk bermain lompat tali.
- Dengan keterampilan motorik kasar yang berkembang dengan baik, di usia ini anak juga siap belajar bermain skate dan berenang.
Pilihan Editor: Mengenali Pengembangan dan Kemampuan Motorik Anak