Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Ajarkan Anak Belanja Sebelum Ajarkan Menabung

Perencana Keuangan Ligwina Hananto menyarankan agar orang tua ajarkan anak belanja dulu, baru ajarkan menabung.

13 Mei 2019 | 04.05 WIB

Ilustrasi anak belanja. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi anak belanja. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perencana Keuangan Ligwina Hananto menyarankan agar orang tua lebih dulu mengajarkan anak cara belanja sebelum mengajarkan anak cara menabung. "Selama ini salah, bukan ajarin menabung dulu, tapi anak harus pintar berbelanja dulu baru bisa menabung," kata Wina, sapaan Ligwina pada "Anti Boncos di Bulan Ramadhan" oleh PT Hero Supermarket Tbk di Jakarta awal Mei lalu.

Baca: Menjelang Puasa Jokowi Belanja dan Ganjar Pranowo Gowes, Anda?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ada empat urutan kemampuan untuk mengatur keuangan yang perlu diajarkan ke anak sejak dini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertama, anak perlu diajarkan tentang bagaimana menghasilkan uang. Bukan berarti, anak harus belajar berjualan, tapi anak harus paham bahwa uang tidak didapat begitu saja. Dengan begitu, si anak mengerti bahwa harus bekerja dulu baru bisa mendapatkan sesuatu.

Wina bercerita bahwa saat anaknya berumur 4 tahun, sang anak terheran-heran bagimana dengan mudahnya mesin ATM mengeluarkan uang. "Mereka enggak ngerti kalau uang itu enggak tumbuh di ATM, tapi harus kerja dulu baru bisa ambil uang di sana. Jadi mereka harus diajarin bahwa ibu bapak saya itu kerja dulu baru dapat uang, oh harus jualan, baru bisa dapat uang," kata Wina.

Urutan kedua adalah berbelanja. Menurut Wina, penting sekali mengajarkan anak untuk berbelanja. Dengan mengajarkan anak tentang pentingnya berbelanja, akan membuat dia paham apa yang perlu dibelanjakan dari uang yang sudah didapatnya. Edukasi ini juga penting karena belajar melatih kemampuan mengukur diri sang anak dalam membeli sesuatu dari uangnya.

Ketiga, adalah berbagi. Kegiatan berbagi harus dibiasakan sejak kecil. Kegiatan ini bisa dalam bentuk berzakat, atau sedekah. Berapa pun jumlah uang yang berikan, kata Wina, inti konsep berbagi adalah untuk menumbuhkan empati bahwa orang tidak cuma kerja keras untuk dapat uang dan membelanjakannya, tapi juga berbagi. "Kalau kita jago atur keuangannya, bisa menolong orang lain lebih baik dan lebih banyak," nya.

Terakhir, barulah edukasi menabung. Menurut Wina, menabung adalah kegiatan paling penting dalam mengatur pengeluaran. Tapi, kalau secara kemampuan mengatur, menabung menempati urutan terakhir setelah berbagi.

Baca: 6 Negara Tujuan Wisatawan Gila Belanja, Kamu Pilih yang Mana?

Seseorang tidak akan bisa menabung kalau tidak menghasilkan uang, menghargai dirinya dalam berbelanja, hingga berbagi. Bila yang diajarkan adalah teknik menabung dulu baru berbagi, Wina khawatir si anak nanti enggan untuk berbagi."Mending uangnya ditabung saja kan. Jadi, menabung tuh bisa otomatis, kalau dia tahu cara hasilkan uang, dia apresiasi dengan nabung, dan lain sebagainya," kata Wina.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus