Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Alasan Generasi Milenial Pilih Punya Keluarga Kecil

Psikolog menyebut beberapa alasan yang mendasari generasi milenial memutuskan untuk memiliki satu atau dua anak, bahkan tanpa anak.

26 September 2022 | 15.11 WIB

Ilustrasi keluarga. Freepik.com
Perbesar
Ilustrasi keluarga. Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua dulu banyak yang percaya banyak anak banyak rezeki. Bagaimana di zaman sekarang? Psikolog klinis dewasa dan konseling keluarga Nirmala Ika Kusumaningrum mengatakan faktor ekonomi dan tanggung jawab merupakan beberapa alasan yang mendasari generasi milenial memutuskan untuk memiliki satu atau dua anak, bahkan tanpa anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Paling utama alasannya memang ekonomi. Tapi secara psikologis, mereka sadar bahwa tanggung jawab menjadi orang tua tidak mudah,” ujar psikolog lulusan Universitas Indonesia (UI) itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nirmala menjelaskan pengalaman tumbuh kembang, luka pengasuhan masa lalu, dan persoalan kesehatan mental merupakan alasan generasi saat ini yang tidak ingin memiliki banyak anak. Nirmala mengatakan orang tua yang memutuskan untuk tidak memiliki anak lantaran tidak ingin anak-anaknya kelak merasakan luka yang pernah dialaminya ketika kecil.

Menurutnya, pasangan masa kini berusaha untuk menyiapkan mental terlebih dulu sebelum memutuskan untuk punya anak.

“Ada pertimbangan-pertimbangan itu, jadi mereka memilih untuk menyiapkan mental dulu baru punya anak atau dengan satu atau dua anak pasti akan ter-manage, baik secara finansial ataupun emosional,” jelasnya.

Kedekatan emosional
Generasi milenial disebut sudah memiliki kesadaran anak tidak hanya membutuhkan sandang, pangan, dan papan tapi juga perlu kedekatan emosional dan kasih sayang. Selain itu, orang tua masa kini dinilai mulai menyadari pentingnya memberikan waktu untuk diri sendiri setelah bekerja dan mengurus masalah rumah tangga. Jumlah anak yang sedikit pada akhirnya dapat membuat orang tua lebih fokus dalam memberikan pengasuhan, pendidikan, dan kasih sayang yang terbaik.

"Anak sedikit saja tapi maksimal dalam pengasuhan dengan memberikan pendidikan yang terbaik, memberikan pengasuhan yang terbaik, memberikan kasih sayang yang terbaik yang bisa kita kasih. Sekarang lebih seperti itu,” ujarnya.

Akan tetapi, Nirmala mengatakan keputusan untuk memiliki satu anak atau tidak sama sekali bukan sebuah fenomena atau tren. Menurutnya, ini adalah sebuah pilihan yang telah disepakati oleh suami dan istri.

“Ini bukan tren tapi sudah mulai muncul kesadaran saja dan belum semua tapi mulai ada kesadaran,” tegasnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus