Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Alasan Tak Boleh Minta Anak Memuntahkan Zat Berbahaya yang Tertelan

Jangan meminta anak memuntahkan cairan berbahaya yang tertelan olehnya secara tak sengaja. Cek sebabnya.

9 November 2023 | 21.23 WIB

Ilustrasi anak tersedak. guernseyfirstaid.com
Perbesar
Ilustrasi anak tersedak. guernseyfirstaid.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak Ariani Dewi Widodo melarang orang dewasa atau orang tua meminta anak memuntahkan cairan berbahaya yang tertelan olehnya secara tak sengaja. Cairan berbahaya ini beragam seperti minyak tanah, soda api, deterjen, pembersih lantai, sabun cuci piring, sabun cuci tangan, dan air aki.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kalau anak menelan cairan berbahaya maka yang paling tidak boleh adalah membuat dia memuntahkan lagi. Itu pasti refleks orang tua, tertelan, muntahkan lagi," katanya, Kamis, 9 November 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya, saat anak menelan cairan berbahaya maka sudah bisa menyebabkan kerusakan jaringan yang lumayan parah. Ketika dia diminta memuntahkan lagi atau dengan kata lain kembali berkontak dengan cairan itu akibatnya justru kerusakan yang lebih berat.

Ariani mengatakan alasan lain melarang anak memuntahkan cairan berbahaya yakni meminimalisir risiko cairan yang akan dimuntahkan justru masuk ke saluran napas sehingga merusaknya. Kondisi ini malah bisa menyebabkan hal lebih berat lagi termasuk henti napas

Waspadai saluran napas
Lalu bagaimana dengan meminta anak minum air putih? Ariani mengatakan harus melihat keadaan anak. Bila masih dalam keadaan tak enak, masih bengkak di leher, tidak bisa menelan dengan baik, seringkali cara ini justru menyebabkan masuknya cairan ke saluran napas.

"Oleh karena itu, pada anak yang tertelan cairan berbahaya, nomor satu langsung bawa ke rumah sakit," saran Ariani.

Di rumah sakit, tenaga kesehatan bisa mencoba untuk menetralkan dan mengeluarkan cairan tetapi tanpa melewati jaringan. Dia mengingatkan untuk segera membawa anak ke rumah sakit begitu kejadian karena hal-hal yang baru terjadi biasanya lebih mudah ditolong dibanding yang sudah lama. Kemudian, demi mencegah anak menelan benda-benda berbahaya, termasuk cairan, Ariani menyarankan membersihkan rumah berkala dengan tidak meninggalkan benda-benda kecil di bagian bawah atau kolong-kolong.

"Tinggi kita dengan anak berbeda, jadi hal-hal yang kita tidak lihat mereka lihat karena lebih rendah (tinggi badannya). Apalagi bayi masih merangkak sehingga mereka bisa menemukan benda-benda di kolong yang bahkan tidak terjangkau sapu," katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus