Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Benjolan di tepi kelopak mata berisi nanah merupakan kondisi bintitan, seperti dikutip dari Mayo Clinic. Bintitan biasanya terbentuk di bagian luar kelopak mata. Bintitan bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Cara meredakan rasa sakit atau ketaknyamanan akibat bintitan bisa mengompres kain hangat di kelopak mata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bintitan di kelopak mata sering disebabkan infeksi akibat kelenjar minyak yang tersumbat. Kelopak mata memiliki banyak kelenjar minyak yang menjaga tingkat kelembapan yang stabil di mata. Itu juga menghilangkan partikel asing dengan memproduksi air mata. Kelenjar ini terkadang tersumbat oleh minyak, sel kulit mati, dan bakteri. Ketika ini terjadi, zat dan kuman mulai menumpuk di kelenjar yang menyebabkan infeksi. Hasilnya benjolan kecil berwarna merah di kelopak mata. Pertumbuhan ini akan terasa bengkak dan nyeri.
Gejala bintitan
Merujuk Healthline, gejala yang disebabkan oleh bintil kelopak mata luar bervariasi untuk tiap orang. Namun secara umum, bintitan paling sering diidentifikasi adanya benjolan merah di kelopak mata. Gejala lain yang umumnya terkait dengan bintitan, yaitu nyeri, sering keluar air mata, kelopak bengkak atau kemerahan, sensitif cahaya, terasa seperti ada butiran pasir (kelilipan).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Meskipun gejala ini berhubungan dengan bintitan, tapi bisa juga bisa indikasi infeksi mata lainnya.
Penyebab bintitan
Bintitan kelopak mata terbentuk ketika kelenjar minyak di kelopak mata terinfeksi. Infeksi paling sering disebabkan oleh bakteri Staphylococcus. Bakteri ini biasanya hidup di sekitar permukaan kelopak mata tanpa menyebabkan kerusakan apa pun. Namun, ketika kelenjar tersumbat oleh sel kulit mati atau minyak, bakteri ini terperangkap di dalam kelenjar dan menyebabkan infeksi.
Infeksi bisa terjadi di beberapa bagian, yaitu folikel bulu mata. Bagian kecil ini tempat tumbuhnya bulu mata. Bagian lain, kelenjar sebasea yang melekat di folikel bulu mata dan menghasilkan zat berminyak atau sebum. Zat ini melumas bulu mata untuk mencegah mengering. Adapun apokrin, kelenjar keringat ini melekat di folikel bulu mata. Itu membantu menjaga mata agar tidak terlalu kering.
Orang yang sering menggosok mata dengan tangan yang tidak dicuci juga berisiko lebih tinggi. Biasanya anak-anak cenderung paling banyak terpapar langsung dengan bakteri dan mungkin tak selalu mencuci tangan secara bersih. Kecenderungan itu menyebabkan, anak-anak rentan berisiko mengalami bintitan daripada orang dewasa.
YOLANDA AGNE
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.