Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Apakah Meminum Air Hujan Baik untuk Kesehatan?

Meskipun aman diminum, air hujan tidak lebih sehat daripada minum air dari sumber bersih lainnya.

11 Desember 2021 | 11.25 WIB

Ilustrasi Air Minum. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi Air Minum. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Minum banyak air bersih adalah cara yang bagus untuk tetap terhidrasi dan mendukung kesehatan tubuh. Air yang sehat adalah air yang mengandung mineral, bebas bakteri, tidak berbau dan bewarna, serta memiliki pH yang normal dan bebas dari bahan kimia berbahaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Untuk mendapatkan sumber air minum biasanya orang mendapatkannya dari keran, sumur, mata air, sungai atau membeli air minum yang sudah dikemas. Tetapi, apakah air hujan aman untuk diminum?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari helathline, tidak ada yang secara inheren tidak aman atau salah dengan meminum air hujan selama itu bersih. Faktanya, banyak masyarakat di seluruh dunia bergantung pada air hujan sebagai sumber utama air minum mereka. Tetapi, tidak semua air hujan aman untuk diminum.

Salah satu faktor air hujan menjadi berbahaya untuk kesehatan jika air hujan jatuh di daerah yang tercemar dan terkontaminasi dengan kotoran hewan atau logam berat. Sehingga menyebabkan air hujan mengandung parasit, bakteri berbahaya, dan virus yang secara historis dikaitkan dengan wabah penyakit.

WHO menyebutkan, meskipun konsentrasi mikroba umumnya ditemukan lebih tinggi pada aliran pertama air hujan, tetapi tingkat kontaminasi berkurang saat hujan terus berlanjut.

Jenis bakteri, virus, atau parasit tertentu dapat dihilangkan dengan merebus air, tetapi yang lain mungkin memerlukan proses kimia terlebih dahulu sebelum air tersebut aman untuk diminum.

Selain itu, untuk menghilangkan kontaminasi kimia seperti logam berat mungkin diperlukan sistem penyaringan air terlebih dahulu. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), air hujan yang dikumpulkan untuk tujuan minum harus disaring, didesinfeksi, dan diuji secara teratur.

Jika tidak dapat melakukan proses ini secara efektif, disarankan air hujan hanya digunakan untuk keperluan lain, seperti berkebun, mencuci pakaian, atau mandi.

Beberapa klaim menyatakan air hujan dapat menjadi alternatif yang sehat pengganti sumber air lainnya untuk diminum. Namun, sebagian besar klaim tersebut tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.

Dilansir dari Healthline, meskipun air hujan sudah aman diminum dan menjadi cara yang sehat untuk menghidrasi tubuh, tetapi air hujan tidak lebih sehat daripada minum air dari sumber bersih lainnya.

Satu klaim kesehatan air hujan yang umum adalah bahwa itu lebih basa daripada air keran, dan karena itu, akan meningkatkan pH darah untuk membuatnya lebih basa.

Namun, perlu diketahui, baik air yang biasa diminum maupun makanan yang dikonsumsi tidak akan mengubah pH darah secara signifikan. Hal ini karena tubuh memiliki sistem yang efisien untuk menjaga pH darah pada 7,4. Banyak dari fungsi tubuh yang paling vital bergantung pada pemeliharaan tingkat pH darah.

Akan tetapi faktanya, air hujan biasanya tidak bersifat basa. Sebaliknya, air hujan cenderung bersifat sedikit asam, dengan pH sekitar 5,0 hingga 5,5. Mungkin juga jauh lebih asam daripada itu jika mengumpulkannya dari lingkungan dengan banyak polusi udara

Klaim populer lainnya mengenai manfaat kesehatan dari minum air hujan termasuk dapat membuat pencernaan menjadi lebih baik dan pembuangan produk limbah tubuh menjadi lebih efisien. Akan tetapi, klaim ini adalah ciri-ciri air bersih secara umum dan tidak eksklusif untuk air hujan.

WILDA HASANAH

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus