Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki calon buah hati yang lahir dengan sehat adalah impian dari semua orang tua. Alergi mungkin salah satu yang Anda ingin hindari pula, bukan? Seorang konsultan dan imunologi anak, dokter Budi Setiabudiawan menjelaskan tiga langkah mudah untuk meminimalisir si kecil dari resiko alergi.
Baca: Korean Air Hentikan Cemilan Kacang Setelah Insiden Alergi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hal pertama yang harus menjadi perhatian ialah saat seorang calon ibu mengandung. Dalam hal ini, para calon ibu diminta untuk mengonsumsi segala jenis makanan. Peran calon ayah pun tak kalah penting. Mereka harus memastikan bahwa sang istri tidak pilih-pilih makanan dan menyediakan berbagai menu hidangan. Sebab, hal ini sangat berguna dalam menciptakan sistem imunitas tubuh bayi yang kuat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Ibu hamil sangat terkenal suka pilih-pilih makanan. Ini harus dihindari agar selama proses merajut sel-sel di tubuh calon bayi, sistem imunitasnya kuat. Sehingga tidak memiliki sensitivitas yang berlebihan terhadap berbagai hal,” katanya dalam acara SGM Eksplor Soya yang bertajuk kampanye #BundaTanggapAlergi di Jakarta pada 10 April 2019.
Setelah lahir, pemberian air susu ibu atau ASI eksklusif juga sangat dibutuhkan. Sebab menurut Budi, ini merupakan nutrisi terbaik untuk bayi pada rentan usia baru dilahirkan hingga enam bulan. Meski demikian, ia juga memberikan alternatif lain bagi ibu-ibu yang tidak dapat memproduksi banyak ASI, yaitu dengan susu formula yang terhidrolisa parsial.
“Kalau saat di perut ibu, nutrisi langsung disalurkan dari tali pusar. Begitu lahir, nutrisi untuk membangun sistem imun yang kuat itu didapat dari ASI. Jadi ini penting. Kalau tidak memungkinkan, bisa diganti dengan susu formula yang terhidrolisa parsial juga. Tapi bapaknya harus siap secara materil ya kalau begitu,” katanya.
Faktor lingkungan yang bersih adalah hal penting lainnya. Dalam hal ini, dokter Budi menekankan pada paparan asap rokok. Menurutnya, ini dapat berpengaruh pada kemunculan alergi makanan, khususnya telur dan kacang. Oleh karena itu, bagi orang tua, khususnya ayah, dokter Budi menghimbau agar tidak mengonsumsinya saat dekat dengan anak.
Baca: Panduan Baru Alergi Anak, Kenalkan Makanan Ini Sejak Dini
“Banyak riset yang sudah membuktikan kalau asap rokok yang sering tercium oleh anak dapat membuat mereka terjangkit alergi makanan. Jadi orang tua kalau bisa jangan merokok dekat dengan anak. Tidak usah merokok sama sekali justru lebih baik,” katanya.