Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Asap Rokok Elektrik Sama Bahayanya bagi Anak-anak

Keyakinan bahwa rokok elektrik lebih aman membuat banyak orang tua merasa lebih aman ketika mengisap vape di dekat anak-anak.

12 Maret 2019 | 22.10 WIB

Seorang pria merokok vaporizer elektronik, juga dikenal sebagai e-cigarette atau vape, di Toronto, 7 Agustus 2015.[REUTERS / Mark Blinch]
Perbesar
Seorang pria merokok vaporizer elektronik, juga dikenal sebagai e-cigarette atau vape, di Toronto, 7 Agustus 2015.[REUTERS / Mark Blinch]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Rokok elektrik atau vape dinilai lebih ringan ketimbang rokok tradisional yang menggunakan tembakau. Keyakinan ini membuat banyak orang tua merasa lebih aman ketika mengisap vape di dekat anak-anak. Nyatanya, nikotin dalam rokok elektrik sama bahayanya dengan dari rokok tradisional. 

BacaBukan Hanya Serangan Jantung, Ini Risiko Lain dari Rokok Elektrik

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dalam penelitian yang dipimpin oleh Dr. Jonathan Winickoff, profesor pediatri Fakultas Kedokteran Universitas Harvard dan ditektur penelitian pediatri di Pusat Penelitian Dan Pengobatan Tembakau di Rumah Sakit Umum Massachusetts, ketidaktahuan orang tua akan bahaya mengisap rokok elektrik di depan anak-anak sangat berbahaya.

"Orang tua melakukan hal itu (merokok elektrik di depan anak) tanpa pemahaman apa efek yang ditimbulkan dan apa kata penelitian mengenai produk (vape) tersebut," kata Jonathan Winickoff.

Kebanyakan orang berpikir rokok elektrik hanya mengeluarkan uap air. Padahal tidak ada kandungan air sama sekali di dalam rokok elektrik, melainkan cairan lengket yang berubah menjadi aerosol ultra-halus dengan partikel kecil yang terhirup masuk ke dalam paru-paru, jelas Jonathan Winickoff.

"Aerosol itu mengandung konsentrasi nikotin yang sangat tinggi yang sangat tidak aman untuk perkembangan otak anak, nitrosamin tembakau yang merupakan substansi karsinogenik atau senyawa pemicu kanker, dan logam berat yang bisa bocor dari koil pemanas rokok," kata Jonathan Winickoff.

Ketika seseorang mengisap vape di dekat anak-anak, maka kemungkinan anak akan terpapar nikotin dengan tiga cara. Pertama, anak bisa menghirup secara langsung partikel aerosol yang disemburkan melalui asap vape. Kedua, anak bisa terpapar nikotin dan kandungan racun lain yang tersisa dari asap vape yang melekat di pakaian, tubuh, dan benda-benda di sekitarmya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Anak-anak seperti lap hidup, terutama anak yang dalam fase merangkak, karena mereka akan menyentuh benda apa pun dan memasukkan tangan mereka ke dalam mulut sepanjang waktu," kata Jonathan Winickoff.

Terakhir, anak juga bisa menyerap nikotin melalui kulit mereka. Sebab kulit anak-anak lebih tipis daripada orang dewasa, dan partikel aerosol yang ultra-halus itu bisa dengan mudah terserap melalui kulit anak.

Bahayanya, dengan pola pikir bahwa rokok elektrik lebih aman dan risiko kesehatannya lebih ringan daripada rokok tradisional, kebanyakan orang menggunakannya tanpa pikir panjang di depan anak-anak dan di lingkungan tempat anak-anak berada.

"Kita berpikir orang tua menggunakan produk (rokok elektrik) ini demi melindungi anak dari bayaha asap rokok. Namun sayangnya, yang kami lihat adalah mereka menggunakannya dengan cara yang tidak pernah terpikirkan ketika mereka menghisap rokok biasa: tepat di depan anak-anak, di dalam rumah, di dalam mobil, dan itu sangat mengganggu," kata Jonathan Wincikoff.

Jadi jika Anda belum bisa menghentikan kebiasaan merokok, baik rokok tembakau maupun rokok elektrik, setidaknya berhentilah melakukannya di depan dan di sekitar anak-anak. 

BacaKontroversi Rokok Elektrik, Aman atau Tidak? Ini Kata Ahli

AURA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus