Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Bahaya Plastik, Salah Satunya Bisa Ganggu Kesehatan Jantung

Dalam hubungannya dengan kondisi kesehatan jantung, efek phthalates dari paparan plastik menyebabkan gangguan metabolisme tubuh.

16 Mei 2025 | 15.12 WIB

Ilustrasi Kantung Plastik. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi Kantung Plastik. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan plastik dalam industri pengemasan makanan menjadi alternatif paling mudah dan murah untuk digunakan. Namun, penggunaan plastik sebagai kemasan makanan memberikan efek buruk bagi tubuh, terutama kesehatan jantung

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Dilansir dari Channel News Asia, terdapat laporan dari jurnal eBioMedicine bahwa pada kandungan bahan kimia dalam plastik menyebabkan kematian sebanyak 350.000 orang. Kandungan plastik ini berasal dari beragam produk, mulai dari makanan, sampo, mainan, dan lain-lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kandungan kimia ini berupa asam ftalat untuk mendapatkan sifat fleksibilitas, transparansi, dan daya tahan plastik yang jika terkena tubuh memberikan efek pthalates terhadap kinerja jantung. Efek pthalates ini diserap kulit atau bahkan ditelan langsung lewat makanan.

Dalam hubungannya dengan kondisi kesehatan jantung, efek phthalates menyebabkan gangguan metabolisme sehingga jika terdampak kepada seseorang mereka akan terserang obesitas dan diabetes tipe 2. Diketahui bahwa obesitas merupakan salah satu jenis penyakit yang menyebabkan gangguan kesehatan jantung. 

Dalam perkembangan penelitian tentang hubungan kandungan zat kimia dalam plastik, penelitian yang digunakan masih penelitian yang bersifat observasi. Dalam penelitian mereka, Dr Trasande yang ikut dalam penelitian ini menyampaikan bahwa kematian akibat paparan phthalate di negara Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Timur, dan Pasifik menyumbangkan tiga per empat kematian.

Tingginya angka ini bukan dimaksudkan para peneliti sebagai bagian dari penyakit global, melaainkan sebuah alarm peringatan bahwa kandungan zat kimia plastik perlu dilakukan kontrolnya. Alarm ini ditujukan karena hasil dari penelitian mereka masih dalam tahap perkembangan. Pasalnya, banyak variabel-variabel atau bias gaya hidup yang perlu dimasukkan dalam perhitungan angka kematian tersebut. 

"Ini adalah langkah awal untuk mencoba memahami besarnya masalah," tutur Dr Mark Huffman,Ahli Jantung dan Dewan Direktur Pusat Kesehatan Global Washington University Medicine di St. Louis, dikutip dari Channel News Asia.

Asam ini juga memiliki struktur kimia yang mengganggu hormon endokrin. Gangguan ini nantinya akan mengakibatkan gangguan kesehatan reproduksi dan memengaruhi proses kehamilan serta masa persalinan.

Klaim kerusakan akibat kandungan plastik ini juga diafirmasi oleh Tracey Woodruff selaku Direktur Program Kesehatan Reproduksi dan Lingkungan di University of California di San Fransisco. Ia menyebutkan bahwa phthalates memang meningkatkan risiko kelahiran prematur dan gangguan metabolisme lainnya dalam masa kehamilan ibu. 

Woodruff juga menyebutkan bahwa penelitian ini seharusnya sudah bisa menjadi bantuan untuk memperkuat alasan bahwa kandungan plastik dalam industri pengemasan makanan bisa memberikan dampak terhadap penyakit jantung. Bukan hanya kelancaran sistem kardiovaskular, kesehatan bayi dan ibu hamil juga sangat dipengaruhi oleh kandungan ini. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus