Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Efek Penggunaan Plastik yang Bisa Sebabkan Penyakit Liver

Penyakit yang diterima oleh liver cukup beragam, salah satu faktor yang mengakibatkan penyakit ini adalah penggunaan plastik yang kandungannya berbahaya.

16 Mei 2025 | 17.00 WIB

Ilustrasi kemasan plastik. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi kemasan plastik. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan zat-zat kimia sintesis dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga sudah menjadi salah satu bentuk kenyamanan. Sayangnya, dalam kemudahan penggunaan plastik, ada bahaya di dalam kandungan plastik yang akan mengganggu kesehatan, seperti penyakit liver atau hati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Keberadaan gangguan kesehatan liver ini diakibatkan karena adanya kandungan plastik yang sudah terpecah menjadi mikroplastik dan nanoplastik yang masuk ke dalam organ liver melalui darah. Umumnya, kontaminasi nanoplastik dan mikroplastik ini didapatkan dari makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dampak Mikro/Nano-plastik Bagi Liver

Liver memiliki fungsi untuk menampung dan memproduksi sel-sel yang mampu membersihankan sel-sel asing dari dalam sirkulasi darah. Sayangnysa, saat liver malakukan fungsi ini, mereka juga kembali menyerap eritrosit dari daerah empedu. Jadi, saat empedu sudha terkontaminasi dengan mikroplastik atau nanoplastik maka tidak mungkin jika hati akan ikut terkontaminasi pula.

Saat bagian-bagian plastik ini sudah berada di dalam liver, mereka kana menghasilkan oksigen reaktif yang ditujukan untuk pelakupan degradasi cahaya untuk memengaruhi kinerja membran mitokondria. Padahal, mitokondria ini memiliki fungsi penting dalam menjaga kesehatan DNA.

Melansir dari National Library Medicine mikroplastik dan nanoplastik akan mengaktifkan sel dalam liver untuk mendorong penghancuran sel lewat pengaktifan enzim lisosim. Bahkan kandungan plastik ini bisa meningkatkan peradangan dalam tubuh manusia, mereka akan mengaktifkan produksi sitokin dan meningkatkan enzimatik terhadap peradangan. 

Cara Mengurangi Kontaminasi Plastik dari Makanan

Dalam Healthline, dijelaskan bahwa konsentrasi makanan yang terkontaminasi dengan mikroplastik amatlagh tinggi, terutama makanan-maknan dari laut. Salah satu langkah yang bsia dianjurkan untuk mengurangi kontaminasi plastik dari tubuh adalah mengolah tingkat pengonsumsian hewan-hewan dari laut (seafood)

Utamanya, kerang karena makanan ini menjadi jenis hewan laut yang paling besar terkontaminasi dengan mikroplastik. Selain itu, mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari bisa menjadi langkah yang digunakan untuk mengurangi keberadaan sampah yang akan menjadi mikroplastik dan menyatu dengan alam dan hadir di dalam meja makan manusia. 

Kemudian, mengurangi pengonsumsian makanan yang dimasak berbarengan dengan kemasan berbahan plastik ataupun makanan dengan kemasan plastik mulai dikurangi. Mulailah memilih makanan dengan kemasan yang bukan menggunakan plastik atau bahkan mulailah mengonsumsi makanan organik.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus