Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pingsan atau biasa juga disebut sinkop yaitu suatu keadaan di mana seseorang mengalami hilang kesadaran secara tiba-tiba dalam waktu singkat yang disebabkan penurunan aliran darah ke otak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Melansir dari WebMD, pingsan dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti detak jantung tidak teratur, kejang, gula darah rendah (hipoglikemia), anemia (kekurangan sel pembawa oksigen yang sehat), dan karena sistem saraf tubuh yang mengatur tekanan darah. Beberapa jenis pingsan juga dapat terjadi karena keturunan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Walaupun pingsan dapat menandakan suatu kondisi medis tertentu, namun terkadang pingsan juga dapat terjadi pada seseorang yang sehat. Pingsan adalah masalah khusus bagi orang tua yang mungkin menderita cedera serius karena jatuh ketika mereka pingsan. Pingsan biasanya terjadi secara singkat. Dalam kebanyakan kasus, individu yang pingsan mendapatkan kembali kesadaran penuh hanya dalam beberapa menit.
Apa yang dapat menyebabkan pingsan pada seseorang?
Pingsan mungkin memiliki berbagai penyebab. Serangan vasovagal merupakan pingsan yang dimediasi saraf, adalah jenis pingsan yang paling umum. Kondisi ini umumnya terjadi pada anak-anak dan remaja. Serangan vasovagal terjadi karena tekanan darah turun, mengurangi sirkulasi ke otak dan menyebabkan hilangnya kesadaran. Biasanya serangan terjadi saat berdiri dan sering didahului oleh sensasi hangat, mual, pusing dan visual "abu-abu". Pingsan secara berkepanjangan dapat memicu kejang.
Pingsan dapat dipicu karena mengalami kecemasan, ketakutan, rasa sakit, stres emosional yang intens, kelaparan, atau penggunaan alkohol atau obat-obatan. Kebanyakan orang yang menderita serangan vasovagal tidak memiliki masalah jantung atau neurologis (saraf atau otak) yang mendasarinya.
Beberapa orang memiliki masalah dengan cara tubuh mereka mengatur tekanan darah mereka, terutama ketika mereka bergerak terlalu cepat dari posisi berbaring atau duduk ke posisi berdiri.
Kondisi itu disebut hipotensi postural dan mungkin cukup parah untuk menyebabkan pingsan. Pingsan jenis ini lebih sering terjadi pada orang tua, orang yang baru saja menderita penyakit berkepanjangan yang membuat mereka terbaring di tempat tidur, dan orang yang memiliki tonus otot yang buruk.
Beberapa hal ini juga dapat menjadi penyebab pingsan, seperti:
- Penyakit pada sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom Anda adalah bagian dari sistem saraf yang mengontrol fungsi vital yang tidak disengaja, seperti detak jantung, bagaimana pembuluh darah menyempit, serta pernapasan. Masalah sistem saraf otonom juga termasuk disautonomia akut, insufisiensi otonom pasca-ganglion kronis, dan insufisiensi otonom pra-ganglion kronis.
- Kondisi yang mengganggu bagian sistem saraf yang mengatur tekanan darah dan detak jantung seperti diabetes, alkoholisme, malnutrisi, dan amiloidosis (di mana protein lilin menumpuk di jaringan dan organ).
- Masalah jantung atau pembuluh darah yang mengganggu aliran darah ke otak.
- Kondisi yang dapat menyebabkan pola rangsangan yang tidak biasa pada saraf tertentu. Ini termasuk sinkop mikturisi (pingsan selama atau setelah buang air kecil), neuralgia glossopharyngeal (pingsan karena peradangan dan nyeri pada saraf tertentu ke mulut); batuk sinkop (pingsan setelah batuk hebat), dan sinkop peregangan (pingsan yang terjadi saat meregangkan leher dan lengan).
- Hiperventilasi. Jika Anda menjadi sangat cemas atau panik dan bernapas terlalu cepat, Anda mungkin merasa pingsan karena hiperventilasi, yaitu mengambil terlalu banyak oksigen dan membuang terlalu banyak karbondioksida secara cepat.
VALMAI ALZENA KARLA