Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa bar di Singapura menawarkan koktail khusus kepada pelanggan menyambut pertemuan puncak antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Koktail itu diramu secara khusus dengan menampilkan semangat Korea, yang disebut "soju".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bar Hopheads, yang berlokasi dekat distrik perbelanjaan sibuk negara kaya tersebut, misalnya, akan menawarkan beberapa menu, seperti bromance, tequila, coke diet, dan soju. Bagi orang Korea, soju dianggap sebagai minuman nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahan soju adalah beras yang distilasi. "Kami telah memutuskan untuk menggunakan minuman soda coke diet karena itu adalah minuman favorit Trump," kata manajer Carlo Ibanez. Nantinya stiker Trump dan Kim yang menggerutu akan menyertai minuman tersebut.
Minuman tersebut terdiri atas campuran 150 mililiter bir hitam Asahi dengan 60 mililiter coke diet, 20 mililiter tequila dan 30 mililiter anggur putih.
Bromance hanya akan disajikan berpasangan. Untuk sepasang pengunjung membayar 19,90 dolar Singapura (14,89 dolar AS). "Pelanggan juga akan diberikan stiker perdamaian dunia setelah meminum koktail," kata Ibanez. "Kami semua berharap sesuatu yang baik akan muncul dari pertemuan ini," tambahnya.
Pertemuan puncak Trump dengan Jong-un itu dijadwalkan pada 12 Juni mendatang. Jika itu terwujud, maka ini akan menjadi pertemuan pertama antara pemimpin Korut dan presiden AS.
Bar yang lain juga mengambil peluang dengan hadirnya ribuan wartawan dan delegasi asing adalah "Escobar. Mereka akan membuat minunuman khusus Escobara yang diberi nama Trump dan Kim. Yang pertama adalah koktail biru, dengan dasar minuman keras bourbon, dan yang terakhir berwarna merah, dengan "soju" sebagai dasarnya. Masing-masing dihargai 12,60 dolar Singapura, yang mengacu pada tanggal pertemuan tersebut.
Pemilik bar tersebut, Stan Sri Ganesh mengatakan kedua minuman itu menggunakan porsi alkohol yang sama, untuk menghindari kontroversi tentang siapa yang lebih kuat. "Pertemuan puncak ini adalah salah satu peristiwa terbesar dalam sejarah dunia baru-baru ini," kata Ganesh. "Saya hanya merasa bahwa kita perlu bertindak juga," jelasnya.
REUTERS