Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang memiliki kondisi kulit yang berbeda-beda. Ada yang memiliki kondisi kulit normal, namun tidak sedikit pula yang memiliki kondisi kulit sensitif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Melansir dari Medical News Today, Jumat, 10 September 2021, kulit sensitif adalah kulit yang lebih rentan terhadap peradangan. Umumnya, kondisi ini dipicu oleh bahan kimia, pewarna, dan wewangian dalam produk kosmetik atau perawatan tubuh.
Selain itu, reaksi kulit sensitif juga bisa disebabkan oleh paparan sinar matahari, angin kencang, suhu yang sangat dingin atau sangat panas, serta beberapa gangguan kulit seperti dermatitis iritan dan dermatitis kontak.
Dalam banyak kasus, kulit sensitif tidak menimbulkan masalah serius. Namun gejala yang biasa ditimbulkan oleh reaksi kulit sensitif antara lain gatal-gatal, bercak kemerahan, ruam, dan rasa terbakar.
Meski demikian, beberapa orang dengan kulit sensitif mungkin mengalami reaksi alergi yang parah dan berpotensi mengancam nyawa. Gejala alergi tersebut termasuk kesulitan bernapas, pembengkakan di wajah, lidah atau tenggorokan, demam, ruam di seluruh tubuh, pusing, pingsan, kulit melepuh, dan keluar nanah.
Pengobatan kulit sensitif biasanya dimulai dengan menemukan pemicunya. Cara terbaik bagi seseorang untuk menemukan sumber sensitivitas kulitnya adalah dengan menemui dokter kulit atau dermatologis.
Perawatan medis yang dibutuhkan oleh setiap orang dapat berbeda-beda. Obat yang kerap diresepkan oleh dokter adalah krim steroid, krim analgesik, antihistamin, atau tabir surya dengan SPF 30 atau yang lebih tinggi.
Perawatan sederhana di rumah juga dapat membantu meredakan ruam atau meminimalkan reaksi kulit sensitif. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain dengan mengoleskan pelembab hypoallergenic dan oatmeal koloid.
SITI NUR RAHMAWATI
Baca juga: