Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Cara Membedakan Mutiara Air Laut dengan Air Tawar

Pasar Indonesia dibanjiri mutiara air tawar dan imitasi dari Cina.

15 Oktober 2015 | 17.52 WIB

Kalung mutiara yang dijual di pameran Indonesian Pearl Festival di Grand Indonesia, Jakarta, 14 Oktober 2015. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Perbesar
Kalung mutiara yang dijual di pameran Indonesian Pearl Festival di Grand Indonesia, Jakarta, 14 Oktober 2015. TEMPO/M Iqbal Ichsan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia merupakan salah satu produsen mutiara terbaik. Produksi loklok jenis south sea pearl Indonesia hanya kalah oleh Australia.

Namun, Nunik Anurningsih, pengawas Yayasan Mutiara Laut Indonesia, mengklaim kualitas mutiara laut selatan Indonesia merupakan yang terbaik di dunia karena faktor tiram dan lingkungan. “Hasilnya paling bulat sempurna dan berkilau,” ujarnya seperti ditulis Koran Tempo, Kamis, 15 Oktober 2015.

Sayangnya, pasar mutiara Indonesia kini dibanjiri loklok air tawar dan imitasi dari Cina. Tak ingin kalah bersaing, Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Yayasan Mutiara Laut Indonesia menggelar Indonesia Pearl Festival 2015 di Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Pameran tersebut dibuka hari ini sampai Ahad mendatang. “Agar masyarakat Indonesia makin mengenal mutiara yang dihasilkan langsung dari laut Indonesia,” kata Nunik.

Perdebatan soal jenis mutiara terbaik terus bergulir. Anthony Tanios, Ketua Asosiasi Budi Daya Mutiara Indonesia, mengungkapkan, pasokan mutiara air tawar kini lebih tinggi dibanding mutiara air laut. Pilih yang mana, terserah Anda. Tapi, kata Nunik, “Setidaknya kenali mutiara yang Anda beli.” Berikut ini perbedaannya.

Mutiara Air Laut
-    Dihasilkan kerang Pynctada maxima, yang hanya bisa memproduksi sebutir mutiara per cangkang.
-    Warna putih sempurna, variannya kekuningan, keemasan, abu-abu, dan sampanye.
-    Kemilau permukaan sangat mengkilat.
-    Ukuran 8–19 milimeter, hasil budi daya sekitar empat tahun.
-    Harga mulai Rp 20 juta sebutir. Harga pasar mutiara yang dipungut dari dasar laut tanpa proses budi daya mencapai US$ 9.000 atau Rp 120 juta per butir.

Mutiara Air Tawar
-    Dihasilkan kerang Hyriopsis cumingii, yang bisa memproduksi 5–10 butir mutiara per cangkang.
-    Warna putih pucat, kadang masih ditambahkan pelapisan cat tipis.
-    Kemilau permukaan cenderung kusam.
-    Ukuran tak lebih dari 10 milimeter karena masa panen yang relatif singkat.
-    Dibanderol dengan harga mulai dari Rp 10 ribu per butir.

RAYMUNDUS RIKANG

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mohammad Reza Maulana

Mohammad Reza Maulana

Bergabung dengan Tempo sejak 2005 setelah lulus dari Hubungan Internasional FISIP UI. Saat ini memimpin desk Urban di Koran Tempo. Salah satu tulisan editorialnya di Koran Tempo meraih PWI Jaya Award 2019. Menikmati PlayStation di waktu senggang.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus