Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes merupakan salah satu penyakit terbesar yang dialami masyarakat di Indonesia. Penyakit ini pun bisa berdampak pada kematian. Maka penting sekali mengetahui apakah Anda sudah terkena diabetes atau tidak. Dengan begitu, penanganan penyakit ini dengan mengontrol asupan makanan dan mengganti pola hidup pun dapat dengan cepat dilakukan.
Baca: Mus Mulyadi Tutup Usia, Awas Diabetes Menyerang Banyak Organ
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dokter spesialis penyakit dalam, Bhanu meminta Anda tidak langsung panik bila hasil tes menggunakan mesin ternyata kadar gula Anda mencapai 200 mg/dL. Bhanu mengatakan kondisi seseorang terkena diabetes tidak dapat diukur hanya melalui mesin. “Biasanya kalau gula darah menginjak 200, pasien saya langsung bilang kalau mereka menderita diabetes. Padahal mesin itu tidak akurat. Yang akurat hanya dengan cek laboratorium menggunakan darah dari vena,” katanya dalam acara Coffee Time with Tropicana Slim pada 24 April 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski demikian, deteksi dini secara pasti dapat dilakukan dengan menggunakan metode 3P yang terdiri dari poliuria, polidipsia dan polifagia. Dari segi poliuria, dokter Bhanu menjelaskan bahwa ini berhubungan dengan rasa haus yang meningkat. Sedangkan untuk polidipsia dan polifagia, akan dikaitkan dengan peningkatan buang air kecil dan rasa lapar.
Dokter Bhanu menjelaskan bahwa saat kadar glukosa darah naik di atas 160 hingga 180 mg/dL, glukosa akan bocor hingga ke urine karena ginjal tidak sanggup menyaringnya lagi. “Jadi, hal ini membuat penderita diabetes sering buang air kecil dalam jumlah besar atau poliuria,” katanya.
Baca: Alasan Renang jadi Olahraga Penting bagi Penderita Diabetes
Akibat lain pun berkelanjutan. Ia menyebutkan bahwa terlalu banyak buang air kecil akan menciptakan rasa haus yang abnormal atau polidipsia. Kemudian, karena kalori yang berlebihan hilang dalam urine, berat badan pun akan menurun. “Lapar berlebih atau polifagia pun kemudian dirasakan akibat kebutuhan asupan gizi yang kurang,” katanya. “Karena ketiganya ini berkesinambungan, jadi apabila Anda merasakan 3P, ada kemungkinan Anda menderita diabetes melitus. Tapi, untuk memastikannya, segera ke dokter dan lakukan tes laboratorium,” katanya.