Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Demi Diet, Berapa Kalori Ideal Anda?

Memiliki tubuh ideal ada yang rajin berolahraga, ada pula yang mengatur diet ketat. Yang lain mengatur asupan kalori mereka.

27 November 2018 | 14.50 WIB

Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki tubuh ideal adalah dambaan banyak orang. Ada banyak cara orang melakukannya. Mereka rajin berolahraga, atau benar-benar mengurangi jumlah makanan mereka alias diet. Ada pula yang mengatur waktu sarapan dan makan malam mereka. Sebenarnya berapa kalori yang dibutuhkan orang setiap hari?

Baca: Memahami Pengaruh Diet Keto pada Siklus Menstruasi

Kebutuhan kalori per hari masing-masing orang berbeda. Misalnya di Amerika Serikat, laki-laki disarankan mengkonsumsi 2.700 kalori per hari dan perempuan 2.200 kalori. Sedangkan di Inggris, pria disarankan mengkonsumsi 2.500 kalori dan wanita 2.000 kalori.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Adapun di Indonesia, jumlah kalori yang diperlukan berkisar 1.425 sampai 2.725 kilokalori per hari. Dokter spesialis gizi klinik Samuel Oetoro menjelaskan, kebutuhan kalori berbeda karena perbedaan berat badan, usia, tinggi badan, dan aktivitas yang dilakukan. Semakin muda usia seseorang, lebih banyak asupan kalori yang dibutuhkan per hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu cara mengurangi jumlah kalori adalah mulai memilih bahan makanan yang rendah kalori dan memasak dengan cara tertentu. "Tak digoreng dan bersantan. Kalau daging, pilih yang tidak berlemak," katanya kepada Tempo, pekan lalu.

Selain itu, ia menyarankan agar lebih banyak menyantap sayur dan buah. Alasannya, kalori yang dikandung sedikit namun tetap bisa membuat lambung terisi penuh. Sedangkan jika mengkonsumsi daging, lambung penuh sekaligus mendapat asupan kalori lebih banyak.

Baca: Jangan Abaikan Sayuran, Tilik Khasiatnya untuk Para Pria

Namun, jika seseorang sudah mengurangi jumlah total kalori tapi belum juga turun berat badannya, ia mengungkapkan, hal itu disebabkan metabolisme yang rendah. Akibatnya, pembakaran energi untuk beraktivitas lambat. "Solusinya adalah berolahraga."

SCIENCE DAILY | KORAN TEMPO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus