Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Dibalik Serial Animasi Adit & Sopo Jarwo  

Satu menit animasi Adit & Sopo Jarwo ini cost-nya sama dengan
40 menit sinetron.

29 Oktober 2015 | 16.18 WIB

Wahyu Aditia. TEMPO/Yosep Arkian
Perbesar
Wahyu Aditia. TEMPO/Yosep Arkian

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jika ada masalah paling berat dalam pembuatan film animasi, tentu jawabannya adalah uang. Hal ini diungkapkan oleh Manoj Punjabi, bos MD Entertainment dan MD Animation yang bertanggung jawab dalam pembuatan serial animasi televisi Adit & Sopo Jarwo.

Adit & Sopo Jarwo memang banyak ditonton karena jenaka, menampilkan anekdot masyarakat menengah, dan memiliki muatan yang lebih berbobot dibandin kebanyakan sinetron. Namun, agar kualitas animasinya bermutu, butuh dana jauh lebih besar dari sinetron-sinetron yang juga diproduksi Manoj Punjabi.

“Animasi, problem terbesar (adalah) duitnya. Satu menit animasi Adit & Sopo Jarwo ini cost-nya sama dengan 40 menit sinetron,” ujar Manoj Punjabi di markas MD Entertainment di bilangan Jalan Setia Budi, Jakarta, Rabu, 28 Oktober 2015.

Manoj Punjabi memang mengotot ingin kualitas animasi Adit & Sopo Jarwo tidak culun. Maka, dia dan timnya harus putar otak karena dalam film animasi, anggaran dan kualitas benar-benar berbanding lurus.

“Pokoknya kami ingin kualitas Adit & Sopo Jarwo terus meningkat setiap episodenya, walau cuma satu persen. Tapi ya gitu, kami harus berani. Saya kayak makan buah simalakama, mau bikin quality bagus, tapi cost-nya juga besar,” tutur Manoj.

Manoj juga mengungkapkan dengan anggaran Rp 2 miliar, dia dapat membuat sinetron atau film bioskop. Namun menurut dia, anggaran sebesar itu sangat tidak cukup membuat kualitas animasi sebaik Adit & Sopo Jarwo.

Selain itu, untuk menghasilkan satu episode Adit & Sopo Jarwo berdurasi 7 menit, dibutuhkan waktu satu bulan dan 300 animator. Karena itu, banyak waktu yang dikeluarkan dan banyak juga orang-orang berjasa, yang harus dinafkahi.

Karena itu, strategi yang harus dirancang untuk memasarkannya pun harus berbeda dengan opera sabun. Meski sudah mendapat jam tayang reguler di televisi, MD Animation masih harus rajin mempromosikan Adit & Sopo Jarwo.

Tujuannya tidak hanya agar Adit & Sopo Jarwo laku di masyarakat, tapi juga agar investor tertarik berinvestasi di bisnis yang sedang berkembang ini.

“Kami ingin MD Animation ini jadi markas yang menampung ribuan animator. Saya tahu animator Indonesia itu jago banget art-nya. Tapi, kami butuh investor yang punya confidence besar seperti kami,” ucap produser yang pernah melahirkan film Ayat-ayat Cinta (2008) dan Habibie-Ainun (2011).



LUHUR TRI PAMBUDI


Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aliya Fathiyah

Aliya Fathiyah

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus