Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Manfaat kunyit sudah dikenal sejak dulu, seperti meredakan nyeri dan peradangan. Khasiat ini berkat bahan aktif kurkumin yang terkandung dalam kunyit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tapi, mengonsumsi terlalu banyak kunyit justru dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Ahli gizi Dr. Atli Arnarson mengatakan sejauh ini memang tidak ada rekomendasi resmi berapa banyak asupan maksimal kunyit yang dapat ditoleransi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Namun Anda tidak boleh melebihi rekomendasi dosis di label suplemen," ujarnya, dikutip dari Express.
Dia menjelaskan kunyit biasanya tidak menimbulkan efek samping yang besar jika dikonsumsi dalam kapasitas sedang. Beberapa orang mungkin mengalami mual dan diare sementara yang lain pusing atau sakit perut. Namun, bumbu dapur tersebut mengandung oksalat atau asam organik yang dikaitkan dengan batu ginjal.
"Hanya individu yang memiliki kecenderungan berisiko terkena batu ginjal akibat oksalat," kata Arnarson.
Dari situs web medis WebMD dikatakan mengonsumsi kunyit dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan kekurangan zat besi. Bumbu ini dapat menurunkan kesuburan pada pria dan juga menyebabkan beberapa masalah pembekuan darah.
"Jika hamil, sebaiknya hindari mengonsumsi kunyit," kata situs kesehatan tersebut.
Kunyit juga dapat meningkatkan periode menstruasi atau merangsang rahim sehingga membahayakan kehamilan. Namun, kunyit umumnya aman digunakan sebagai suplemen atau sebagai krim oles, dianggap sebagai obat potensial untuk demam karena mengurangi kemungkinan bersin, pilek, dan hidung tersumbat. Kunyit bahkan bisa menurunkan jumlah kolesterol dan lemak dalam darah.