Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Gejala Sulit Dideteksi, Cek Tanda Serangan Penyakit Lever

Penyakit lever sering disebut sebagai pembunuh diam-diam karena gejalanya sulit dideteksi.

18 September 2019 | 20.46 WIB

Gambar organ hati di dalam tubuh manusia
Perbesar
Gambar organ hati di dalam tubuh manusia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar menggolongkan penyakit hati atau lever sebagai pembunuh diam-diam. Pasalnya, gejala yang timbul sulit dideteksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Hasil kajian kami menunjukkan sekitar 30 persen orang yang menderita penyakit lever tidak menunjukkan gejala," kata dari Dr. Victor dari Singapura.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, sekitar 70 persen menunjukkan gejala dalam berbagai bentuk, di antaranya mata dan kulit tampak kuning. Kondisi ini umum terjadi karena terlalu banyaknya pigmen warna kuning dalam darah.

Ilustrasi hepatitis (sehatq.com)

Di samping mata dan kulit, urin penderita juga berwarna gelap dan tinja berwarna pucat. Ini terjadi karena pigmen warna kuning tidak sampai ke tinja, sementara pigmen semakin banyak terbuang melalui urin.

Selain itu, penderita kerusakan hati juga biasanya mengalami gejala mirip flu, seperti lelah, demam, mual, hilang nafsu makan, dan nyeri perut. Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2013 menunjukkan di Indonesia, 70 persen dari 28 juta orang penderita penyakit lever merupakan penderita hepatitis B. Kemudian, 10 juta lainnya merupakan penderita fibrosis hati, dan 3-5 juta terkena sirosis hati.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus