Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Hari Ayah, Begini Jika Sandiaga Uno Marah pada Sang Anak

Hari Ayah Nasional diperingati pada 12 November. Kali ini Tempo akan mengulas hubungan para ayah dengan putra putri mereka.

12 November 2018 | 12.30 WIB

Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno memberikan keterangan pers mengenai pandangan kondisi perekonomian bangsa saat ini di Rumah Kertanegara, Jakarta, 7 September 2018. Prabowo-Sandi bersama koalisi partai pengusungnya mengkritisi kondisi perekonomian bangsa saat ini pasca-melemahnya nilai tukar rupiah. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno memberikan keterangan pers mengenai pandangan kondisi perekonomian bangsa saat ini di Rumah Kertanegara, Jakarta, 7 September 2018. Prabowo-Sandi bersama koalisi partai pengusungnya mengkritisi kondisi perekonomian bangsa saat ini pasca-melemahnya nilai tukar rupiah. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Di Hari Ayah Nasional yang selalu diperingati pada 12 November,   putri sulung Sandiaga Uno, Anneesha Atheera Uno menceritakan pengalamannya pernah dimarahi oleh sang ayah.

Baca juga: Hari Ayah Nasional, Bagaimana Sandiaga Uno di Mata Anaknya?

Salah satu pengalaman yang sangat diingat Atheera adalah saat ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Atheera bercerita saat itu, ia diajari matematika oleh sang ayah Sandiaga Uno. "Terus lama banget aku gak ngerti-ngerti. Terus papa marahin aku dan aku nangis," kata Atheera dalam keterangan tertulis kepada Tempo pada 11 November 2018.

Ia mengakui kedua orang tuanya, termasuk orang yang tegas. "Tapi tidak terlalu main hukum-hukuman," katanya.
Atheera dan Sandiaga Uno (Foto Istimewa)
Semakin dirinya tumbuh menjadi mahasiswa, sang ayah biasanya lebih banyak mengajaknya berdiskusi sambil ngobrol santai. "Kami justru nyari solusi bareng-bareng, bukan dihukum," katanya.

Menurut Atheera, tidak ada yang banyak berbeda antara sosok ayah dan ibunya, Nur Asia. "Mama sama papa dua-duanya sangat pengertian. Tapi bisa lebih galak kalau ada yang benar-benar harus dikerjain cepet-cepet," katanya.

Bila memang ada hal yang sangat penting, ayah dan ibu Atheera jarang sekali komplain atau marah. Kemarahan semakin jarang dirasakan Atheera dan adiknya Amyra Atheefa Uno setelah mereka semakin dewasa. "Mungkin kalau ke Sulaiman agak lebih strict, karena dia jauh lebih kecil," kata Atheera menyebut adik bungsunya, Sulaiman Saladdin Uno yang berusia 6 tahun.

Baca juga: Hari Ayah, Intip Pesan Anies Baswedan untuk Sang Putri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo



Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mitra Tarigan

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Diponegoro serta John Doherty Asia Pacific Journalism Internships Program di Melbourne, Australia, pada 2019. Saat ini fokus menulis isu kesehatan dan gaya hidup serta humaniora

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus