Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tidur di Boks, Bayi Stres
Anda sedang menanti kelahiran si buah hati, bahkan sudah menyiapkan tempat tidur boks bertabur mainan lucu dengan warna-warni meriah? Jangan terburu-buru memanfaatkan kotak tersebut sebagai tempat bobok si orok, apalagi kalau si bayi baru berusia beberapa hari. Penelitian terbaru membuktikan, memisahkan bayi baru lahir dari ibunya akan membuat bayi tersebut mengalami stres. Peningkatan stresnya bisa mencapai 176 persen saat ia dibiarkan terbaring sendiri.
"Memisahkan bayi baru lahir dari ibunya memang membuat si ibu lebih cepat istirahat setelah melahirkan. Tapi tindakan itu membuat si bayi mengalami stres," kata dokter Barak Morgan, peneliti dari Universitas Cape Town, Afrika Selatan. Untuk mengetahui derajat stresnya, Morgan dan kawan-kawan memonitor detak jantung si bayi. Ternyata, saat bayi dipisahkan dari ibunya, degup jantungnya lebih cepat.
Hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Biological Psychiatry dua pekan lalu itu juga menunjukkan 86 persen bayi yang diteliti tak nyenyak boboknya.
Vitamin D Dosis Tinggi untuk Si Gendut
Kebutuhan orang obesitas memang serba "banyak". Bajunya berukuran jumbo, jumlah kebutuhan vitamin D bagi tubuhnya pun berlipat ganda. Maklum, vitamin D di tubuh mereka banyak terserap ke kantong-kantong lemak dan tak bisa maksimal diedarkan ke seluruh tubuh oleh pembuluh darah. Itu sebabnya, tanpa suplemen vitamin D, orang dengan obesitas akan mengalami kekurangan vitamin ini.
Untunglah, seperti dilansir The National Institutes of Health, Amerika Serikat, asupan dosis tinggi vitamin D terbukti aman dan efektif menjaga kesehatan si gemuk. "Asupan 4.000 international unit vitamin D per hari, dosis maksimum yang ditetapkan The Institute of Medicine, Amerika, terbukti aman dan efektif memperbaiki kekurangan vitamin di kalangan penyandang obesitas," kata Catherine Peterson, peneliti dan ahli nutrisi dari Universitas Missouri, seperti ditulis Daily News and Analysis, Rabu dua pekan lalu.
Rekomendasi dosis harian untuk vitamin D, menurut Institute of Medicine, adalah 600 international unit. Namun, jika dibutuhkan, dosis 4.000 international unit masih aman bagi tubuh. Vitamin D, yang bisa bersumber dari makanan, suplemen, atau paparan sinar matahari, sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang, otot, saraf, dan kekebalan tubuh.
Depresi Ayah Pengaruhi Perilaku Anak
Sudah menjadi rahasia umum, jika diasuh ibu yang mengalami depresi, si anak akan terkena imbasnya. Risiko anak tertimpa masalah emosi dan perilaku akan meningkat. Tapi penelitian paling anyar membuktikan bahwa ayah yang mengalami depresi juga punya implikasi buruk bagi si anak. Itu sebabnya, seperti diungkap dalam jurnal Pediatrics edisi terbaru, pekan lalu, jika anak hidup dalam keluarga yang ayah dan ibunya mengalami depresi, risiko mengalami masalah mental dan perilaku pun berlipat-lipat.
"Sebanyak 25 persen anak yang tinggal dengan bapak-ibu yang mengalami depresi menderita gangguan mental dan emosional," kata dokter Michael Weitzman, kepala penelitian dari New York School of Medicine, Amerika Serikat, seperti diungkap Medical News Today, Senin pekan lalu.
Temuan lain dari penelitian yang melibatkan hampir 22 ribu anak ini, jika hanya ibu yang mengalami depresi, 19 persen anak akan menderita gangguan mental dan perilaku. Jika hanya ayah, 11 persen anak menderita gangguan serupa. Penelitian tentang pengaruh depresi ayah bagi mental dan perilaku anak dinilai penting karena sangat jarang dilakukan. Bahkan Weitzman menyebutkan penelitiannya ini merupakan yang pertama dilakukan di Amerika.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo