Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Ini Kue Khas Berbuka Masyarakat Uni Emirat Arab

Kue madu sangat populer di UEA selama Ramadan karena rasanya yang enak dan pembuatannya yang cepat.

25 Mei 2018 | 16.33 WIB

Ilustrasi buka puasa. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi buka puasa. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Para pedagang kue dan manisan di Uni Emirat Arab atau UAE meraup untung besar selama bulan suci Ramadan. Naiknya keuntungan ini menyusul tingginya permintaan terhadap kue dan manisan sebagai hidangan favorit warga saat berbuka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Diantara sajian khas puasa ini, kue madu merupakan panganan berbuka yang menjadi primadona masyarakat UEA. Dilansir dari situs Gulf News pada Jumat 25 Mei 2018, kue madu dibuat dari tujuh lapis adonan kue berbentuk bundar yang ditumpuk menjadi satu, dilapisi dengan krim segar serta ditaburi dengan remah-remah kue yang terbuat dari madu dan bahan alami lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di UEA, penjualan kue madu ini melonjak drastis saat bulan Ramadan. Salah satu toko kue terkenal di UEA, Spinneys Dubai, menjelaskan tingkat permintaan kue madu yang diterima pihaknya meningkat hingga 250 persen. Selama bulan Ramadan, Spinneys Dubai mampu menjual sekitar 3.000 kue dalam sehari.

Kue madu. gulfnews.com

Manajer Pemasaran Spinneys Dubai, Glenn Thompson, menjelaskan kue madu memiliki daya tarik tersendiri. Kue ini dibuat dari bahan-bahan alami, termasuk madu yang sangat cocok menemani momen-momen acara spesial.

"Kue madu sangat ideal karena bisa dibagikan dan disantap bersama saat berbuka puasa di bulan Ramadan. Konsumen juga bisa menambah dekorasi sendiri untuk mempercantik tampilan kue madu tersebut tanpa harus kesulitan membuatnya dari awal," kata Thompson, Kamis, 24 Mei 208.

Thompson menjelaskan proses pembuatan kue madu tak membutuhkan waktu lama. Mereka bahkan mampu menyelesaikan pembuatan kue hanya dalam tempo tiga menit saja.

Selain menjadi kue terlaris di UAE, kue madu rupanya tidak menghasilkan limbah sampah sama sekali. Menurut Matthew Frost, CEO Spinneys Dubai, setiap kue dibuat secara presisi untuk memastikan konsistensi dan kualitasnya. Setiap busa kue yang tersisa akan digiling menjadi remah-remah kue sehingga bisa dipakai kembali untuk melapis atau mempercantik tampilan kue.

Kepopuleran enaknya kue madu ternyata tidak saja dirasakan warga UAE, tetapi juga para ekspatriat atau pendatang dari negara lain. Elena, ekspatriat asal Filipina kepada Gulf News menyatakan sudah lama ingin mencicipi kelezatan kue madu. Impiannya akhirnya terwujud saat pindah ke UEA.Selain di UAE, hidangan pencuci mulut ini juga populer di Rusia.

GULFNEWS.COM|KHALEEJTIMES.COM|ARABIANBUSINESS.COM|ZIKRIL HAKIM BADRI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus