Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Inilah Dampak yang Ditimbulkan bila Anak Tidak Diimunisasi

Imunisasi berperan penting untuk membangun kekebalan pada anak akan penyakit tertentu.

28 April 2022 | 19.14 WIB

Bidan Puskesmas menyuntikkan imunisasi pada balita di Posyandu Anggrek 2, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Senin, 25 Oktober 2021. Setelah dihentikan sementera selama Pandemi Covid-19 kini Posyandu kembali aktif melakukan kegiatan pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Bidan Puskesmas menyuntikkan imunisasi pada balita di Posyandu Anggrek 2, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Senin, 25 Oktober 2021. Setelah dihentikan sementera selama Pandemi Covid-19 kini Posyandu kembali aktif melakukan kegiatan pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak baru lahir seharusnya bayi sudah diberikan imunisasi untuk mencegah risiko penyakit yang dapat membahayakan tubuh kecilnya. Namun banyak orang tua yang masih tidak memberikan imunisasi lengkap untuk anaknya karena mitos-mitos miring tentang imunisasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Manusia pada dasarnya mempunyai sistem imun tubuh sejak masih dalam kandungan. Namun, sistem imun pada bayi belum bekerja seoptimal orang dewasa, sehingga bayi lebih rentan sakit. Lalu bagaimana bila bayi tetap tak diimunisasi?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Antara, Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Mei Neni Sitaresmi, menyebutkan kematian bayi dan balita disebabkan penyakit, seperti radang paru-paru, diare, infeksi otak bahkan campak. Karena itu diperlukan imunisasi untuk mencegah hal tersebut.

Selain itu, Mei menyebutkan imunisasi dapat pula mencegah stunting atau kekerdilan pada balita. Ia menegaskan pula imunisasi merupakan cara tepat untuk mencegah penyakit lainnya pada balita.

Berdasarkan hasil penelitian, tercatat 1 juta anak di 62 negara yang mendapatkan imunisasi lengkap berisiko meninggal lebih kecil dibandingkan anak yang tidak diimunisasi atau imunisasinya tidak lengkap.

Bahkan penelitian terhadap 286.500 anak di pedesaan Indonesia yang berusia 12-59 bulan diketahui prevalensi stunting pada balita yang tidak diimunisasi dua kali lipat lebih banyak dibandingkan balita yang diimunisasi lengkap.

Masih dilansir dari Antara, senada dengan Mei Neni, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Reisa Broto Asmoro, mengatakan imunisasi berperan penting untuk membangun kekebalan pada anak akan penyakit tertentu. Lebih dari itu, bahkan bertujuan menghilangkan salah satu penyakit berbahaya di dunia, yaitu cacar.

ANNISA FIRDAUSI 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus