Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Inilah Makanan Paling Keras di Dunia, Batu Rasa Ikan

Makanan paling lezat di dunia sudah biasa, tapi bagaimana dengan makanan paling keras di muka Bumi?

13 September 2023 | 16.37 WIB

Suodiu (X/@EricZalen)
Perbesar
Suodiu (X/@EricZalen)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Cina terkenal dengan makanannya yang lezat. Siapa pun tentu mengenal lumpia, dim sum, atau mi yang sudah populer di segala penjuru dunia. Tapi pernahkah mendengar masakan Cina dari batu yang ditumis?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Makanan itu dikenal dengan nama suodiu. Belakangan ini, suodiu viral internet karena beberapa orang ingin mencoba kelezatannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dijuluki sebagai “hidangan terkeras di dunia”, suodiu adalah tumisan tradisional dengan menggunakan batu sebagai bahan utamanya. Jangan kaget, batu itu tidak perlu dimakan. Sebab, suodiu, yang secara harafiah berarti “isap dan buang”, hanya perlu di dinikmati dengan menyedot rasanya, lalu mengeluarkan kembali bebatuannya.

Berasal dari provinsi Hubei di Tiongkok timur, bebatuan kecil ini memiliki rasa yang kaya dan pedas. Untuk membuat hidangan ini, penjual menuangkan minyak cabai ke atas kerikil yang mendesis di atas panggangan ala teppanyaki, menaburkan saus bawang putih di atasnya, lalu tumis semuanya dengan campuran siung bawang putih dan paprika potong dadu, menurut CNN. Setelah itu, batu tumis itu akan dicampurkan dengan sayuran.

Kabarnya, kerikil tersebut memiliki rasa seperti ikan yang semakin dipertegas melalui proses penggorengan dengan bumbu. Berhubungan erat dengan masyarakat Tujia, etnis minoritas di sana, hidangan tradisional ini dapat menimbulkan bahaya tersedak jika tidak dikonsumsi dengan benar.

Saat koki pinggir jalan menyiapkan bahan-bahannya, terkadang mereka menceritakan setiap gerakan mereka dalam sajak, seperti ditunjukkan dalam video yang beredar di Xiaohongshu, platform media sosial Tiongkok yang mirip dengan Instagram.

Konon suodiu sudah ada sejak berabad-abad lalu dan memiliki sejarah yang kaya. Diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi tukang perahu, kisah asal muasal hidangan ini berawal pada kesulitan ekonomi. Analis politik Shen Shiwei berbagi di X bahwa pada masa itu, para tukang perahu yang melintasi sungai akan menghadapi berkurangnya persediaan makanan selama perjalanan mereka. Mereka pun mencari cara untuk menemukan makanan di tengah krisis itu. Akhirnya para tukang perahu ini menggabungkan bumbu di atas batu untuk menciptakan hidangan yang bisa dimakan, katanya.

TIMES OF INDIA | DAILY MAIL

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus