Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Istri Wiji Thukul Meninggal karena Serangan Jantung, Kenali Silent Killer Ini

Serangan jantung seperti yang dialami istri Wiji Thukul karena aliran darah ke jantung sangat berkurang. Apa penyebab silent killer ini?

7 Januari 2023 | 09.31 WIB

Mbak Pon dan Wiji Thukul dalam unggahan Wahyu Susilo. Foto : Instagram/wahyususilo
Perbesar
Mbak Pon dan Wiji Thukul dalam unggahan Wahyu Susilo. Foto : Instagram/wahyususilo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Istri Wiji Thukul, Siti Dyah Sujirah alias Sipon meninggal dunia pada Kamis 5 Januari 2023. Ia meninggal akibat serangan jantung. Sebelumnya kesehatan Sipon sudah memburuk sejak dua pekan terakhir. Serangan jantung merupakan penyakit yang bisa dideteksi gejalanya lebih awal, berikut tanda-tanda peringatan serangan jantung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung sangat berkurang atau tersumbat. Penyumbatan biasanya karena penumpukan lemak, kolesterol dan zat lain di dalam arteri jantung (koroner). Endapan berlemak dan mengandung kolesterol disebut plak. Proses penumpukan plak disebut aterosklerosis. Terkadang, plak bisa pecah dan membentuk gumpalan yang menghalangi aliran darah. Kurangnya aliran darah dapat merusak atau menghancurkan bagian dari otot jantung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jangan menunggu untuk mendapatkan bantuan jika mengalami tanda-tanda peringatan serangan jantung yang kerap disebut sebagai silent killer. Merujuk American Heart Association beberapa serangan jantung tiba-tiba dan intens, tetapi yang lain mulai perlahan, dengan rasa sakit atau ketidaknyamanan ringan.

Baca: Sipon, istri Wiji Thukul Meninggal karena Serangan Jantung

Perhatikan tubuh jika mengalami:

1. Ketidaknyamanan dada.

Sebagian besar serangan jantung melibatkan rasa tidak nyaman di bagian tengah dada yang berlangsung lebih dari beberapa menit atau mungkin hilang dan kemudian kembali lagi. Ini bisa terasa seperti tekanan yang tidak nyaman, meremas, sesak atau sakit.

2. Ketidaknyamanan di area lain di tubuh bagian atas.

Gejalanya bisa berupa nyeri atau ketidaknyamanan pada satu atau kedua lengan, punggung, leher, rahang, atau perut.

3. Sesak napas.

Hal ini dapat terjadi dengan atau tanpa rasa tidak nyaman pada dada.

4. Tanda-tanda lainnya.

Tanda-tanda lain yang mungkin termasuk keluar keringat dingin, mual atau pusing.

Apa yang harus dilakukan jika melihat seseorang yang mungkin mengalami serangan jantung

Dikutip dari Mayo Clinic jika seseorang tidak sadarkan diri dan gejalanya menunjukkan dia mengalami serangan jantung, pertama-tama hubungi nomor darurat. Kemudian periksa apakah orang tersebut bernapas dan memiliki denyut nadi. Jika orang tersebut tidak bernapas atau tidak menemukan denyut nadi, barulah dapat memulai CPR .

1. Jika tidak terlatih dalam CPR , lakukan CPR hanya dengan tangan . Itu berarti mendorong keras dan cepat di dada orang tersebut, sekitar 100 sampai 120 kompresi per menit.

2. Jika terlatih dalam CPR percaya diri dengan kemampuan, mulailah dengan 30 kompresi dada sebelum memberikan dua napas buatan.

YOLANDA AGNE 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus