Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Vitamin D memiliki peran penting dalam tubuh, ia berkontribusi dalam penyerapan kalsium, meningkatkan kekebalan tubuh, dan melindungi kesehatan tulang, otot, serta jantung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain didapat dari sinar matahari saat mengenai kulit, vitamin D turut berasal dari makanan dan suplemen yang banyak dijual bebas di pasaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, meski memiliki peran penting, konsumsi vitamin D tetap harus sesuai kebutuhan. Sebab, apabila dikonsumsi secara berlebihan, terutama dalam jangka panjang, kelebihan vitamin D dapat mengakibatkan:
1. Peningkatan Kadar Kalsium Darah
Mengutip Healthline, pada laman healthline.com, konsumsi vitamin D secara berlebihan berpotensi menaikkan kadar kalsium darah yang dapat membahayakan tubuh.
Gejalanya meliputi: gangguan pencernaan, seperti muntah, mual,
sakit perut, kelelahan, pusing, kebingungan, rasa haus yang berlebihan, dan sering buang air kecil.
2. Pengeroposan Tulang
Meski vitamin D memainkan peran penting dalam penyerapan kalsium dan metabolisme tulang, namun apabila dikonsumsi secara berlebihan, vitamin D dapat merusak kesehatan tulang.
Beberapa peneliti menyarankan bahwa dosis besar vitamin D dapat menyebabkan rendahnya kadar vitamin K2 dalam darah. Salah satu fungsi vitamin K2 yang paling penting adalah menjaga kalsium dalam tulang.
3. Hiperkalsemia
Berdasar NHS pada situs www.nhs.uk, dikatakan bahwa, terlalu banyak konsumsi suplemen vitamin D dalam jangka panjang dapat mengakibatkan penumpukan kalsium dalam tubuh atau hiperkalsemia. Kondisi ini dapat melemahkan tulang dan merusak ginjal dan jantung.
Mengutip pernyataan Prof Zubairi Djoerban pada postingan akun instagram resminya @profesorzubairi, jumlah konsumsi vitamin D harian yang rekomendasikan adalah 400 IU untuk anak hingga usia 1 tahun, 600 IU untuk usia 1 sampai 70 tahun, dan 800 IU untuk usia 70 tahun ke atas.
Ketua Satgas Covid-19 IDI itu mengatakan bahwa, apabila saat melakukan tes kadar vitamin D dalam darah menunjukkan hasil normal, maka tak perlu lagi mengonsumsi suplemen vitamin D.
"Ya tidak perlu lagi mengonsumsi suplemen," tulisnya seperti dikutip Tempo dari instagram resmi Zubairi pada Kamis, 19 Agustus 2021.
DELFI ANA HARAHAP