Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Jujur Pada Kelemahan Anak Bantu Anak Semakin Percaya Diri

Orang tua pastinya ingin agar anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri. Ternyata jujur pada kelemahan anak bisa membantu anak percaya diri.

24 Maret 2019 | 13.11 WIB

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
material-symbols:fullscreenPerbesar
Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua pastinya ingin agar anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri. Namun terkadang orang tua lupa, untuk membuat anak menjadi orang yang percaya diri, anak membutuhkan dukungan dari lingkungan terdekat, yakni keluarga. Lantas apa saja yang harus dilakukan untuk menumbuhkan kepercayaan diri anak?

Baca: Beli Sepatu Baru Untuk Anak, Anies Baswedan Ingat Kisah Lucu Ini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Psikolog Roseanne Lesack sekaligus direktur dari Yayasan Klinik Anak Unicorn di Universitas Nova Southeastern, Florida, Amerika Serikat, menyarankan hal ini yang harus dilakukan orang tua untuk membentuk kepercayaan diri anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jujur Pula Pada Kelemahan Anak
Agar anak menjadi orang yang percaya diri, namun tidak menjadi arogan, jangan berbohong tentang kelemahan anak. Ungkapkan pula apa kekurangan anak dan minta mereka untuk memperbaikinya.

Tapi bukan berarti Anda boleh mengatakannya dengan semena-mena seperti, “Kau sangat buruk pada matematika!” Cara bicara seperti itu tidak hanya bisa melukai hati anak, namun akan tertanam di pikirannya bahwa ia tidak pandai matematika. Cobalah mengatakan, “Beberapa orang memang harus berlatih lebih keras pada matematika dibanding anak mainnya, tapi tidak apa-apa. Kau pasti bisa kalau rajin berlatih soal matematika.”

Ketika anak-anak mengetahui kekurangannya dan ia mungkin butuh usaha lebih keras dibanding teman-temannya mereka juga belajar untuk meningkatkan harga dirinya dengan bekerja keras. Mengetahui kelemahan dirinya dan bahwa ada orang lain yang berkemampuan lebih dari yang ia punya juga akan menghindarkan anak dari rasa sombong dan arogan.

Ajarkan Anak Bekerja Dalam Tim
Dalam situasi tertentu, keberhasilan anak merupakan hasil dari kerja sama tim, misalnya dalam pertandingan sepak bola atau saat mengerjakan tugas berkelompok. Di situasi seperti ini, jangan lupa untuk memuji rekan-rekan satu tim anak Anda, termasuk mendorong anak untuk memuji teman-temannya.

Baca: Ini Keuntungan jika Anak Tumbuh Bersama Kakek dan Nenek

“Anak-anak perlu tahu, kesuksesannya terkadang tidak muncul karena dirinya sendiri tetapi ada bantuan orang lain di dalamnya seperti teman satu tim sepak bola atau teman satu kelompok belajar. Mereka harus paham tanpa teman-temannya, belum tentu mereka memenangkan pertandingan atau berhasil menyelesaikan tugas kelompok tepat waktu,” kata Roseanne Lesack.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus