Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Kenali Gejala COVID-19 pada Anak, Waspadai Sindrom Peradangan

Ada sindrom terkait peradangan yang membuat anak rentan terserang COVID-19 dengan gejala mirip orang dewasa.

16 Mei 2020 | 15.15 WIB

Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona dilaporkan berkorelasi dengan penyakit peradangan yang menyebabkan pasien anak-anak memerlukan perawatan intensif, bahkan telah memakan korban jiwa. Penyakit peradangan itu dijuluki pediatric multisystem inflammatory syndrom.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Sejauh ini diketahui orang berusia lanjut atau yang memiliki penyakit seperti jantung dan paru-paru merupakan kelompok yang rentan terinfeksi COVID-19. Kendati begitu, generasi muda dan anak-anak bukan tak mungkin terkena penyakit ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) di Amerika Serikat pada April 2020 melakukan penelitian terhadap lebih dari 2.500 anak dan remaja di sana yang terinfeksi COVID-19. Penelitian menunjukkan bahwa populasi mereka terinfeksi hanya 1,7 persen dari seluruh kasus yang dilaporkan.

Sebagian besar anak yang terinfeksi juga memiliki kasus ringan atau tanpa gejala. Hal ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan lembaga kesehatan di Cina. Akan tetapi, ada laporan baru dari Inggris dan Italia yang mengaitkan hubungan infeksi dengan kematian pada anak-anak.

Mereka melaporkan virus corona baru berkorelasi dengan penyakit peradangan yang menyebabkan pasien memerlukan perawatan intensif, bahkan telah memakan korban jiwa. Penyakit peradangan itu dijuluki pediatric multisystem inflammatory syndrom.

Sindrom ini telah mempengaruhi setidaknya 100 anak-anak di Amerika Serikat dengan setidaknya ada tiga korban jiwa di New York. Di Eropa, kasus serupa juga ditemukan, ada sekitar 100 kasus di tujuh negara.

Dilansir Business Insider, ada beberapa gejala COVID-19 pada anak-anak yang pada dasarnya mirip dengan gejala pada orang dewasa. Gejala dimaksud adalah batuk, sulit bernapas, demam, panas dingin, nyeri otot, sakit tenggorokan, dan kehilangan kemampuan merasa dan membaui.

Sementara itu, gejala dari sindrom inflamasi langka pada anak-anak lebih sulit dilihat. Pada awalnya, dokter tidak cukup yakin apa atau bagaimana kondisi itu berhubungan dengan virus corona baru hingga akhirnya penelitian pada 13 Mei menyatakan bahwa keduanya saling berhubungan.

Teori terbaik komunitas medis saat ini menyebut sindrom ini disebabkan respons imun pasien. Sindrom ini disamakan dengan kondisi anak-anak yang langka, seperti penyakit kawasaki atau syok toksis.

Adapun, berdasarkan American Academy of Pediatrics, gejala dari sindrom tersebut pada anak-anak berupa demam yang persisten, nyeri perut, diare atau muntah, perubahan warna kulit, sulit bernapas, dan kelelahan. Para ahli medis memperingatkan apabila anak mulai menunjukkan gejala tersebut, maka perlu untuk dilakukan tindakan membawa mereka ke dokter guna dilakukan pemeriksaan secara lebih dini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus