Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sakit kepala migrain merupakan salah satu gangguan kesehatan yang paling umum dialami manusia. Ada berbagai jenis sakit kepala dengan penyebab yang berbeda pula. Kebanyakan sakit kepala memiliki lebih dari satu faktor penyebab. Beberapa pemicu sakit kepala yang lebih umum terkait dengan kesalahan pada gaya hidup, seperti pola makan yang buruk, ketegangan otot, stres, dan kurang olahraga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Migrain ini kondisi neurologis yang ditandai dengan sakit kepala hebat dan melemahkan. Biasanya, sakit kepala ini terjadi di satu sisi bagian kepala. Paling sering menyerang area dahi. Biasanya terjadi di satu sisi kepala, tetapi dapat terjadi di kedua sisi, atau bergeser. Migrain dapat menimbulkan berbagai gejala. Beberapa gejala seperti mual, muntah, dan kepekaan ekstrim terhadap suara dan cahaya. Migrain bisa berlangsung dalam hitungan jam, bahkan berhari-hari. Rasa sakitnya bisa sangat parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Penyebab Migrain
Peneliti belum mengidentifikasi penyebab pasti migrain. Namun, mereka menemukan beberapa faktor penyebab yang dapat memicu kondisi tersebut. Ini termasuk perubahan bahan kimia otak, seperti penurunan kadar serotonin kimiawi otak. Perubahan pada batang otak dan interaksinya dengan saraf trigeminal, jalur nyeri utama, diprediksi ikut berperan. Begitu pula dengan kemungkinan ketidakseimbangan bahan kimia otak. Termasuk serotonin yang mengatur rasa sakit di sistem saraf. Para peneliti sedang mempelajari peran serotonin dalam migrain. Neurotransmiter lain seperti peptida juga berperan dalam nyeri migrain.
Faktor lain yang dapat memicu migrain meliputi:
- Makanan tertentu
- Cahaya terang
- Cuaca ekstrim
- Dehidrasi
- Perubahan tekanan barometrik
- Perubahan hormon pada wanita, seperti fluktuasi estrogen dan progesteron saat menstruasi, kehamilan, atau menopause
- Stres berlebih
- Suara keras
- Aktivitas fisik yang intens
- Telat makan
- Perubahan pola tidur
- Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti kontrasepsi oral atau nitrogliserin
- Mencium bau yang tidak biasa
- Merokok
- Penggunaan alkohol
- Perjalanan
Situs Web MD menyebutkan, kebanyakan migrain tidak menyebabkan kerusakan permanen. Terkadang, dapat terjadi komplikasi yang disebut infark migrain. Saat itulah stroke dapat terjadi. Tetapi, tidak ada bukti bahwa migrain bisa memicu stroke. Hal ini sangat jarang terjadi, tetapi migrain hemiplegia terkadang dapat menyebabkan koma atau komplikasi serius lainnya. Sakit kepala yang sangat intens dan datang secara tiba-tiba bisa menandakan kondisi lain yang lebih serius. Misalnya stroke atau aneurisma.
Pengobatan Migrain
Dikutip dari Health Line, migrain tidak dapat disembuhkan. Tetapi, dokter dapat membantu mengobati gejala dan mengelolanya sehingga lebih jarang menyerang. Perawatan juga dapat membantu meredakan migrain.
Rencana perawatan tersebut seperti:
- Perawatan mandiri
- Penyesuaian gaya hidup, termasuk manajemen stres dan menghindari pemicu migrain
- Obat nyeri atau khusus migrain yang dijual bebas, seperti NSAID atau Acetaminophen (Tylenol)
- Terapi hormon jika migrain berkaitan dengan siklus menstruasi
- Konseling
- Perawatan alternatif seperti biofeedback, meditasi, akupresur, atau akupunktur.
Anda juga dapat mencoba beberapa hal di rumah untuk membantu menghilangkan rasa sakit akibat migrain. Di antaranya:
- Berbaring di ruangan yang tenang dan gelap.
- Pijat kulit kepala atau pelipis.
- Letakkan kain dingin di atas dahi atau di belakang leher.
Meskipun sakit kepala sebelah atau migrain bisa sangat menggangu dan melemahkan, tetapi ada banyak strategi yang bisa membantu Anda meringankan kondisi tersebut. Anda dapat mengelola gejala sakit kepala semacam ini dengan lebih baik.
ANNISA FEBIOLA