Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Telur termasuk sumber protein penting. Makanan sehat ini bisa sajikan dengan beragam cara, seperti merebus, menjadikannya bagian salad, roti isi, hingga lauk di semangkuk nasi atau mi instan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagian orang berpendapat makanan ini memerlukan perawatan ekstra dalam menyimpannya demi menghindari perkembangan bakteri yang dapat menyebabkan yang memakannya sakit. Berikut tujuh kesalahan umum saat menyimpan telur menurut Layanan Keamanan dan Inspeksi Makanan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), seperti dikutip dari Real Simple.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tidak disimpan dengan benar
Saat berbelanja telur, pastikan telur yang disimpan dengan benar di toko. Telur disimpan di bagian berpendingin di toko bahan makanan karena bakteri apapun yang ada dalam telur dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu kamar tetapi kecil kemungkinan untuk berkembang biak jika dalam suhu dingin. Selanjutnya, usahakan untuk memilih telur Grade A atau AA dengan cangkang yang bersih dan tidak pecah. Saat membeli produk telur, carilah wadah yang tertutup rapat.
Tidak mendinginkan telur setelah sampai di rumah
Setelah membeli telur dari toko atau melalui jasa pengiriman, Anda perlu segera mendinginkannya. Telur harus tetap didinginkan. USDA mencatat telur dingin yang ditinggalkan pada suhu kamar dapat memfasilitasi pergerakan bakteri ke dalam telur dan meningkatkan pertumbuhan bakteri, salah satunya Salmonella, yang dapat menyebabkan diare, demam, dan kram perut.
Tidak mengatur kulkas dalam suhu yang tepat
Telur tidak hanya perlu didinginkan secepatnya tetapi juga perlu didinginkan pada suhu yang tepat. Pastikan lemari es disetel pada suhu 4 derajat Celcius atau lebih rendah dan simpan telur di dalam kartonnya. Telur juga harus disimpan di bagian terdingin lemari es dan tidak disimpan di bagian pintu, yang cenderung lebih hangat.
Mencuci telur
Mencuci telur tidak diperlukan karena bisa meningkatkan risiko kontaminasi. Lebih khusus lagi, ketika telur dicuci, airnya bisa masuk ke dalam melalui pori-pori di cangkang. Selain itu, tidak ada alasan untuk mencuci telur karena sudah memiliki lapisan pelindung.
Menggunakan telur retak
Bakteri dapat masuk ke telur melalui retakan pada cangkang sehingga Anda tidak boleh membeli atau memasak telur yang retak meskipun sangat kecil. Namun, jika melihat 1-2 telur pecah dalam perjalanan pulang dari toko, Anda masih bisa menyelamatkan isinya. Cukup pecahkan telur yang retak ke dalam wadah bersih, tutup rapat, simpan dalam lemari es, dan gunakan telur dalam waktu dua hari.
Membiarkan telur terlalu lama
Meskipun Anda mungkin ingin menyiapkan semua bahan makanan jauh sebelum berniat memasaknya, pastikan Anda tidak menyimpan telur dari lemari es selama lebih dari dua jam.
Membekukan telur
Ada banyak makanan yang dapat dibekukan. Tetapi membekukan telur utuh atau hanya kuningnya bukanlah hal yang disarankan. Membekukan telur mentah akan merusak cangkangnya sementara membekukan kuning telur mentah membuatnya tidak dapat digunakan dalam resep.