Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Kiat Mencegah Sorry Syndrome atau Sindrom Maaf

Jika sering mengucapkan maaf tanpa ada kesalahan menandakan sorry syndrome

30 Juli 2023 | 15.10 WIB

Ilustrasi maaf. Bbcamerica.com
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi maaf. Bbcamerica.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jika sering mengucapkan maaf tanpa ada kesalahan menandakan sorry syndrome. Mengutip Psychology Today, orang yang sorry syndrome sering meminta maaf kepada orang yang sama berulang kali selama berinteraksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kondisi itu bahkan secara otomatis mengucapkan kata maaf tanpa sadar, termasuk terhadap benda mati. Sindrom maaf ini perilaku terus-menerus meskipun sebenarnya tidak bersalah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Subconscious Servant, sorry syndrome istilah yang menggambarkan kebutuhan sangat besar untuk menyampaikan maaf di luar kendali seseorang. 

Mencegah Sorry Syndrome

1. Komunikasi

Berkomunikasi secara jelas membicarakan perasaan secara jujur kepada orang lain tentang perilaku yang mempengaruhi.

Pernyataan mengungkapkan perasaan tanpa menyalahkan orang lain secara langsung. Itu membantu menumbuhkan kesadaran tentang dampak dari tindakan tanpa perlu berucap maaf secara berlebihan.

2. Menetapkan batasan

Penting memahami diri berhak menetapkan batasan dan mengungkapkan pendapat. Jika ada tindakan atau keputusan yang bukan kesalahan diri, tak usah ragu untuk menyatakan itu dengan tegas. Menetapkan batasan yang jelas dan konsisten juga langkah penting untuk mengatasi sorry syndrome.

3. Mengembangkan rasa percaya diri

Mengembangkan rasa percaya diri dan harga diri berguna untuk mengatasi sindrom ini. Mengalihkan perhatian terhadap pencapaian dan berbagai hal positif yang dilakukan daripada berfokus kesalahan atau ketidaksempurnaan. Jika perlu, cari dukungan dari teman atau terapis untuk membantu membenahi kepercayaan diri.

4. Maaf berlebihan menjadi beban

Permohonan maaf berlebihan berakibat beban bagi diri. Merujuk Psych Central untuk mengatasi sindrom maaf atau sorry syndrome mengenali setiap individu untuk menyatakan pendapat, membuat keputusan, dan menetapkan batasan tanpa perlu merasa bersalah.

Menetapkan niat berhenti memohon maaf untuk berbagai hal yang bukan kesalahan diri dan meningkatkan hubungan sosial yang bermakna. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus