Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Koleksi Busana Desainer Lokal Hadir di Galeries Lafayette

Kerjasama Galareis Lafayette dengan beberapa desainer lokal
berlangsung sejak 5 April-21 Mei 2017.

12 April 2017 | 11.19 WIB

Model memperagakan koleksi busana Monday to Sunday dalam peragaan busana Fashion Lab di Galeries Lafayette Mal Pacific Place, Jakarta, Kamis 9 Oktober 2014. Fashion Lab merupakan program yang sukses di Berlin, Jerman dikembangkan di Indonesia dengan menam
Perbesar
Model memperagakan koleksi busana Monday to Sunday dalam peragaan busana Fashion Lab di Galeries Lafayette Mal Pacific Place, Jakarta, Kamis 9 Oktober 2014. Fashion Lab merupakan program yang sukses di Berlin, Jerman dikembangkan di Indonesia dengan menam

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Department store asal Prancis, Galeries Lafayatte di Pacific Place bekerja sama dengan Indonesia Fashion Forward memberikan kesempatan desainer Indonesia menjual produk di tokonya. Head of Marketing Galeries Lafayette Indonesia, Melissa Ann Tjajadikarta mengatakan ini adalah keempat kalinya Galeries Lafayette untuk mengadakan program tersebut.

Dalam program ini, para desainer dilatih oleh Jakarta Fashion Week untuk mengembangkan produknya agar dilirik pasar internasional. "Kolaborasi ini telah melekat pada DNA kami. Dari sini banyak desainer bertalenta yang menjadi bintang di masa depan," ujarnya.

Beberapa desainer yang unjuk karya di antaranya alex[a]lexa, ATSTHELLABEL, Danjyo Hyoji, Ellyhan Jewelry, Kami Idea, Lotuz, Milcah, Mazuki, pvra, Reves Studio, Vivian Lee, dan Day and Night by Yelly. Kegiatan ini berlangsung mulai 5 April-21 Mei 2017.

Founder Kami Idea, Istafiana Candarini gembira mendapat kesempatan memamerkan sekaligus menawarkan karyanya di department store kelas internasional. "Kami Idea selalu mengedepankan motif yang unik dan khas dengan warna earth tone," katanya.

Koleksi terbaru dari Kami Idea yang diberi nama Rare, terdiri dari busana ready to wear yang terinspirasi dari kehidupan kaum urban. "Mereka adalah orang yang egosentris dan kesepian," ujar Istafiana.

Dia lantas mewujudkan nuansa egosentris dan kesepian itu melalui desain kotak-kotak batu bata ibarat tembok yang menutupi mata, telinga, dan mulut orang-orang urban. Dengan tiga pilihan warna, motif tersebut dicetak pada kain berbahan polycrepe yang tidak mudah kusut.

BISNIS

Baca juga:
Tampil Singset Pakai Korset, Contoh Padu Padannya
Gaun Pengantin 7 in 1 Terobosan Baru Dominique Nadine
Sontek Busana Hamil Angelina Jolie sampai Behati Prinsloo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yunia Pratiwi

Yunia Pratiwi

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus