Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rumah mode Dior menampilkan koleksi musim gugur 2022 di hari kedua Paris Fashion Week, Selasa, 1 Maret 2022. Desainer Maria Grazia Chiuri mengatakan koleksi ini merupakan gabungan elemen keindahan sekaligus proteksi diri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para model Dior yang melenggang di catwalk mengenakan berbagai perlengkapan proteksi, mulai dari bantalan bahu, korset airbag, hingga atasan yang tampak seperti rompi antipeluru.
Koleksi itu dibuat jauh sebelum militer Rusia mulai membombardir Ukraina pekan lalu. Namun Maria Grazia Chiuri berpendapat, bahkan dunia sudah "berperang" sebelum konflik Ukraina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"COVID-19 adalah bentuk lain dari perang. Kita semua pernah mengalami bulan-bulan yang sangat sulit. Ada banyak refleksi, di masa-masa sulit ini, tentang bagaimana menggabungkan keindahan, estetika, dan proteksi," kata direktur artistik Dior untuk pakaian perempuan itu, dikutip dari AFP pada Rabu.
Desainer Italia berusia 58 tahun itu mengatakan kreasi terbarunya ditujukan untuk menemukan solusi teknis yang bisa lebih fungsional untuk tubuh perempuan. Pakaian yang ia tampilkan termasuk jaket bar khas Christian Dior yang didesain ulang dengan adaptasi teknologi tinggi.
Bekerja sama dengan D-Air Lab, jaket tersebut memiliki sistem pemanas internal sendiri. Jaket itu dikombinasikan bantalan di bagian pinggul empuk, memberikan tampilan yang futuristik.
Dikutip dari WWD, D-Air Lab sendiri merupakan perusahaan rintisan yang memproduksi barang-barang proteksi diri seperti Antartika Suit, yang memungkinkan para ilmuwan untuk bekerja dalam suhu serendah minus-128 derajat Fahrenheit.
"Pakaian itu sendiri merupakan bentuk perlindungan... mereka meyakinkan kita. Aspek itu sangat hadir dalam apa yang saya lakukan–perlindungan emosional serta perlindungan dalam arti yang tepat," kata Chiuri.
Sebagai seorang feminis, desainer itu juga memandang bahwa krisis yang terjadi saat ini merupakan bukti lebih lanjut dari kegagalan masyarakat yang didominasi laki-laki.
"Masalahnya adalah budaya dan patriarki. Harus ada lebih banyak perempuan dalam posisi pengambilan keputusan. Akan ada lebih sedikit perang," tuturnya.
Pertunjukan musim gugur-musim dingin menandai kembalinya Paris Fashion Week yang digelar mendekati normal sepenuhnya. Hampir semua label juga kembali mengadakan acara secara langsung seiring dengan kelonggaran pembatasan pandemi COVID-19 di Eropa.
Meski tetap digelar, perang yang terjadi di Ukraina membawa nada suram pada pekan mode tahun ini. Penyelenggara Paris Fashion Week pada Senin (28/2) mengeluarkan pernyataan agar para peserta pekan mode mengikuti acara dengan kesungguhan di tengah momen yang gelap ini.
ANTARA
Baca juga: Outfit Jisoo Blackpink di Paris Fashion Week Terinspirasi Film 90-an
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.