Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Lezatnya Aneka Hidangan Kuliner Kreasi Sukabumi

Kreasi dapur khas dari Sukabumi, Jawa Barat, menyuguhkan aneka makanan yang lezat dan menarik.

5 Mei 2015 | 14.18 WIB

Bubur Ayam Bunut Spesial dengan campuran ati ampela, usus, dan telur muda di Sukabumi. Tempo/Rully Kesuma
Perbesar
Bubur Ayam Bunut Spesial dengan campuran ati ampela, usus, dan telur muda di Sukabumi. Tempo/Rully Kesuma

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kota Sukabumi di Jawa Barat menyimpan aneka hidangan kuliner yang lezat. Kota sejuk ini juga memiliki makanan khas yang telah puluhan tahun dijajakan dan mendapat tempat di hati para penggemarnya. Berikut ini aneka makanan kreasi dapur Sukabumi plus tempat makan yang direkomendasikan.

Nasi Uduk Ungu
Sementara nasi uduk umumnya berwarna putih, di resto ini disulap menjadi ungu. Walhasil, penampilannya menjadi unik dan menarik. Lantas, dari mana warna ungu itu? Warna tersebut ternyata berasal dari buah bit dan ubi. Kandungan gizi yang terdapat pada umbi-umbian itu menjadi nilai tambah tersendiri untuk sajian ini.

Menu andalan ini disajikan dengan ayam (kampung) goreng, tahu, tempe, lalap, dan sambal serta telur dadar tipis sebagai alasnya. Satu porsi nasi uduk ungu spesial ini dapat dinikmati dengan harga Rp 23 ribu per porsi. Untuk yang hanya memilih ayam negeri hanya Rp 17.500 per porsi. Tempat ini juga menawarkan satu menu unik lain, seperti Nasi Uduk Ijo, yang menggunakan cabai hijau sebagai pewarna alaminya.

Mamih Ungu Resto
Jalan Brawijaya No. 16
Sukabumi
Buka pukul 10.00-22.00


Bubur Ayam Campur Telur
Rasanya belum lengkap jika datang ke Sukabumi tapi belum menikmati bubur ayamnya. Ya… bubur ayam tanpa disadari telah menjadi ikon kota tersebut. Di sepanjang jalan, saya relatif mudah menemukan penjual bubur ayam khas Sukabumi. Namun bubur yang konon kondang justru datang dari rumah makan ini.

Dalam setiap mangkoknya, Bubur Ayam Bunut Spesial dikreasikan dengan ati ampela, usus, dan telur muda. Sayangnya, rasa anyir dari telur tumisnya terlalu mendominasi menu seharga Rp 15 ribu per porsi ini. Kroket andalan seharga Rp 1.500 per potong juga rasanya tak terlalu wow. Tapi harus diakui porsinya cukup mengenyangkan.

Pusat Bubur Ayam Bunut
Jalan Siliwangi No. 93
Sukabumi
Buka pukul 06.00-22.30


Sekoteng Modifikasi
Bila malam tiba di Sukabumi dan hawa sejuk sudah mulai menyapa, mungkin minuman hangat bisa menjadi pilihan. Ada beberapa jenis minuman yang dapat dinikmati. Salah satunya sekoteng Singapore. Menurut pemiliknya, minuman ini memang berasal dari Negeri Singa itu. Namun rasanya sudah dimodifikasi dan disesuaikan dengan lidah Indonesia.

Isi setiap mangkoknya cukup ramai. Ada roti, biskuit, mutiara, kolang-kaling, kacang hijau, jali (polong-polongan), dan tangkwe (sejenis labu). Kuahnya terdiri atas bahan jahe dan pandan yang diberi susu kental manis. Dalam penyajiannya disertakan pula secangkir kecil teh pahit untuk menetralkan rasa manis berlebih. Harga per porsinya hanya Rp 9.000.

Sekoteng Singapore
Jalan Ahmad Yani (Teras Pertokoan)
Sukabumi
Buka pukul 17.00-23.00


Wedang Paris
Warung-warung tenda bermunculan di teras-teras pertokoan saat malam tiba di Kota Sukabumi. Di depan kawasan Kota Paris, Anda bisa menemukan sebuah warung yang menjajakan wedang ronde. Mungkin karena lokasinya itulah tempat ini dikenal dengan nama Wedang Paris.

Wedang ronde yang disajikan dalam mangkok ini berisikan mochi—kue dari ketan—tanpa isi dan taburan kacang tanah dengan kuah jahe. Rasa jahenya kurang menghangatkan untuk menu seharga Rp 7.500 per mangkok. Di tempat ini dijual pula jakur (jahe-kencur) seharga Rp 7.500 per gelas.

Wedang Ronde Paradise
Jalan Ahmad Yani No. 319 (depan Salon Paradise)
Sukabumi
Buka pukul 17.00-23.00


Bandros Trotoar
Tempat penjual bandros di Sukabumi ini rasanya lebih pantas dijuluki “Bandros Trotoar”. Betapa tidak, Bandros Ata—begitu namanya—berdiri di trotoar di Jalan Gudang, Sukabumi. Penggemar bandros sering memenuhi trotoar di sekitar warung itu sepanjang malam hingga menjelang dinihari.

Mungkin jam buka usahanya yang dimulai dari malam hingga subuh itu menjadikan tempat ini asyik untuk nongkrong. Berbeda dengan bandros di kota lain, bandros di tempat ini sekilas mirip dengan kue pukis, tapi empuk di bagian atas dan garing di bagian bawahnya. Penganan ini sepertinya memang tepat dijadikan sebagai teman kongko di tengah malam. Harganya hanya Rp 8.000 per satu cetakan.

Bandros Ata
Jalan Gudang No. 4
Sukabumi
Buka pukul 20.30-06.00

ANDRY TRIYANTO | TRAVELOUNGE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nurdin Kalim

Nurdin Kalim

Bergabung dengan Tempo sejak 2001. Kini Redaktur Utama untuk Rubrik Seni, Film, Musik, dan Selingan-Intermezo majalah Tempo. Anggota tim kurator sastra di Koran Tempo. Lulusan Universitas Brawijaya, Malang.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus