Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Luapkan Amarah dengan Menulis Lalu Membuangnya

Ada beragam cara orang meluapkan amarah. Menulis perasaan negatif dan membuangnya dianggap bisa atasi amarah.

13 April 2024 | 09.50 WIB

Ilustrasi anak menulis (Pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi anak menulis (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ada beragam cara orang meluapkan amarah. Ada yang diungkapkan dengan teriakan, ada juga yang melakukannya dengan memarahi orang. Namun sebuah penelitian di Jepang mengungkapkan bahwa menulis perasaan negatif ketika sedang jengkel atau marah dalam catatan dan langsung membuangnya, dapat memiliki efek meredakan dengan cepat.
 
Penelitian tersebut melibatkan 50 peserta, dengan sengaja membuat jengkel para relawan dengan meminta mereka menulis perasaan negatif mengenai isu-isu sosial. Setelah itu, mereka disuruh membuang apa yang telah mereka tulis ke tempat sampah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Hal itu tampaknya membuat efek menenangkan dengan cepat seiring dengan tingkat kemarahan mereka, dalam skala satu hingga enam, dengan cepat turun ke perasaan netral. "Kami berharap metode kami akan menekan kemarahan. Namun, kami kagum bahwa kemarahan hampir bisa dihilangkan seluruhnya," kata penulis utama studi di Universitas Nagoya, Nobuyuki Kawai, ditulis laman Channel News Asia, Jumat.
 
Sebaliknya, jika mereka menyimpan catatan yang berisi kalimat negatif, mereka akan terus merasa marah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kawai yakin bahwa metode ini dapat membantu orang-orang yang berada dalam situasi stres di tempat kerja. Ini terinspirasi oleh tradisi Jepang yang dikenal sebagai hakidashisara, di mana orang-orang memecahkan cakram kecil yang mewakili hal-hal yang membuat mereka marah. Hakidashisara juga terdapat di festival tahunan berdasarkan tradisi tersebut. "Teknik ini bisa diterapkan pada saat itu juga dengan menuliskan sumber kemarahan, seolah-olah mengambil memo, lalu membuangnya," katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus