Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Memahami Dementofobia, Ketakutan yang Tak Masuk Akal

Ketakutan gila yang ekstrem dan melemahkan disebut dementofobia. Simak penjelasannya.

15 November 2022 | 20.13 WIB

Ilustrasi fobia. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi fobia. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Rasa takut bisa menjadi irasional atau kadang disebut gila dan cukup umum dialami banyak orang. Ternyata, ada istilah yang mendefinisikan hal tersebut. Tetapi jika ketakutan menggila, ini sangat ekstrem. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Melansir Choosingtherapy, ketakutan gila yang ekstrem dan melemahkan disebut dementofobia. Verywellmind menyebutkan ketakutan ini bisa saja timbul akibat adanya keluarga dengan riwayat penyakit mental. Misalnya, ayah pernah dirawat di rumah sakit jiwa, sangat umum jika keturunannya ketakutan hal yang sama akan terjadi padanya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gejala yang timbul akibat dementofobia 
-Kecemasan: Orang yang takut menjadi gila pasti merasakan cemas yang berlebihan. 
-Sesak napas: Gejala yang umum bagi penderita fobia adalah sesak napas. 
-Pusing 
-Keringat berlebihan: Ketika sedang ketakutan, biasanya orang akan berkeringat lebih banyak. 
-Merasa lemah 
-Sakit kepala 
-Palpitasi jantung: Denyut jantung akan berdetak lebih cepat dari biasanya ketika ketakutan.
-Mual
-Serangan panik: Ketika ketakutan, orang akan dilanda panik sehingga kadang perilakunya cenderung tak rasional. 
-Penarikan sosial 

Penyebab timbulnya dementofobia 
Choosingtherapy mengungkap ada beberapa penyebab umum timbulnya dementofobia, seperti: 

-Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit mental, seperti memiliki anggota keluarga langsung atau keluarga besar dengan bipolar atau skizofrenia. 

-Memiliki riwayat pribadi penyakit mental, misalnya pernah depresi pada masa remaja atau melakukan usaha bunuh diri sebelumnya. 

-Pernah berinteraksi dengan orang yang memiliki penyakit mental parah. 

-Trauma baik langsung atau tidak langsung terpengaruh secara negatif oleh penyakit mental. 

-Peristiwa dan kesulitan yang membuat stres atau traumatis yang berdampak negatif terhadap kesehatan mental. Hal ini juga bisa menyebabkan kekhawatiran menjadi gila. 

-Memiliki rasa takut akan penyakit mental. 

Cara mengatasi dementofobia  
-Mulailah rutinitas mindfulness atau meditasi yang dapat mengurangi stres, kecemasan, dan membantu melepaskan diri dari pikiran khawatir. Caranya dengan melakukan meditasi selama 10-15 menit per hari. 

-Jangan patologikan pikiran dan perasaan.  

-Lanjutkan rutinitas normal.  

-Bercerita. Salah satu cara agar bisa mengatasi dementofobia adalah dengan memulai percakapan terbuka dengan orang yang dapat mengajarkan perasaan dan pengalaman yang sedang ditakuti adalah hal normal dan tidak perlu dicemaskan. 

-Membangun kepercayaan pada diri sendiri. Dementofobia menyebabkan orang mempertanyakan dan meragukan diri dan kewarasan sendiri. Itulah mengapa membangun kembali kepercayaan diri sangat penting. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus