Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Memahami Hodofobia, Kondisi Takut Bepergian

Hodofobia adalah fobia atau ketakutan bepergian, atau bisa juga dimaknai cara pandang seseorang dan interaksinya dengan dunia.

4 Oktober 2023 | 21.34 WIB

Ilustrasi fobia. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi fobia. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ada berbagai fobia aneh, seperti klaustrofobia, germofobia, agorafobia. Tapi pernahkan mendengar soal hodofobia? Itu adalah ketakutan bepergian, atau bisa juga dimaknai cara pandang seseorang dan interaksinya dengan dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Hodofobia adalah ketakutan bepergian yang tak rasional," jelas Dr. Neha Pathak, editor kepala kesehatan dan gaya hidup WebMD, kepada HuffPost. "Seperti fobia lain, yang ini biasanya spesifik pada orang terkait bagaimana hal ini bisa terjadi pada mereka dan mempengaruhi hidupnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penderita hodofobia biasanya takut naik berbagai moda transportasi atau bahkan berada jauh dari rumah. 

"Fobia ini juga bisa bercampur dengan gangguan lain seperti klaustrofobia dan kecemasan sosial tapi hodofobia bisa juga terjadi tanpa diiringi masalah lain," ujar Pathak.

Orang dengan kondisi ini mungkin mengalami depresi atau kecemasan ekstrem bila hendak bepergian. Gejalanya bisa sakit kepala, nyeri dada, pusing, dan masalah pencernaan. Pada kasus yang parah, penderita mungkin mengalami serangan panik saat memikirkan perjalanan dan berusaha tak memikirkannya. Fobia ini bisa mempengaruhi pekerjaan, kewajiban keluarga, atau kesenangan pribadi karena bisa menghindarkannya dari keinginan bepergian.

Apa penyebabnya?
"Hodofobia bisa merupakan akibat berbagai pengalaman atau paparan. Mungkin karena pengalaman traumatis pribadi saat bepergian atau mendengar peristiwa besar di dunia seperti kecelakaan pesawat, dan ketakutan berkembang karena mendengar tragedi tersebut. Sering juga penyebabnya pengalaman traumatis bepergian ketika kecil," papar Pathak.

Bagaimana mengatasinya? Seperti fobia lain, berbicara dengan terapis atau profesional kesehatan mental adalah kunci untuk mengelola kondisi ini," tutur Pathak. Psikolog mungkin akan melakukan terapi paparan, kognitif, kelompok, atau kombinasi semuanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus