Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sepiring nasi, sayur sawi, ikan, plus segelas susu—menu sarapan yang boleh dibilang memenuhi kebutuhan gizi. Tapi bukan itu yang membuat Saiful Razak bungah. ”Saya senang karena tubuh jadi segar,” kata jejaka 14 tahun itu sebelum bergegas ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, untuk menjalani terapi radiasi. Bagi Saiful, tubuh segar terasa istimewa karena sebelumnya, selama lima tahun, ia tak bisa menikmati sedapnya makanan. Sesendok nasi, dengan disuapi sekalipun, belum tentu habis dalam sejam. Bulan lalu operasi pengangkatan tumor di otaknya sukses dan karena itu penderitaannya dalam urusan makan pun berakhir.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo